Page 18 - Aku dan Ana
P. 18

Aku  merasa  bahwa  dia  memang  butuh  untuk

            ditemani.

               "Oke, nanti kita pulang bareng deh."

               Mendengar ucapanku, ia pun tersenyum lalu

            berjalan  ke  kelasnya.  Aku  dan  Ana  adalah
            mahasiswa  dan  kami  berdua  memang  sering

            pulang bareng naik angkot.

               Kebetulan aku sendiri tak punya motor dan

            seringnya naik angkot. Tapi, terkadang juga aku
            dibonceng sama temanku yang jalannya se arah

            dengan kampungku.

               Saat  pelajaran  telah  selesai,  aku  pun  keluar

            dari  kelas  bersama  teman-temaanku.  Lalu
            seorang      teman     yang     bernama       Fadli

            menghampiriku.

               "Kamu pulang naik apa?" tanya Fadli.

               "Aku naik angkot mungkin."





                                     13
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23