Page 5 - BAB 04
P. 5
1) Negara adalah susunan masyarakat yang integral yang erat antara
semua golongan.
2) Semua bagian dari seluruh anggota masyarakat merupakan
persatuan masyarakat yang organis.
3) Mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai suatu kesatuan.
4) Negara tidak memihak satu golongan atau kelas yang kuat, tidak
pula menganggap kepentingan pribadi yang harus diutamakan,
melainkan kepentingan dan keselamatan hidup bangsa seluruhnya
sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan yang
perlu diutamakan.
5) Negara yang bersatu dengan rakyatnya.
6) Negara yang mengatasi seluruh golongan dalam segala bidang.
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato di
hadapan sidang BPUPKI yang berisi “Pemandangan Oemoem”
mengenai dasar filsafat negara. Pidato tersebut menurut Somantri
merupakan political appeal tentang lima prinsip atau sila untuk
dipertimbangkan sebagai dasar falsafah (philosofische grandslag)
negara Indonesia Merdeka (Somantri G. R, 2006: 3). Dalam pidato
tersebut Ir. Soekarno secara lisan mengajukan usulan lima asas sebagai
dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Rumusan dasar negara
yang diusulkan Ir. Soekarno tersebut adalah sebagai berikut:
1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut beliau
mengajukan usul agar dasar negara tersebut diberi nama
PANCASILA 70