Page 6 - BAB 04
P. 6
“Pancasila”. Dikatakan oleh beliau istilah itu atas saran dari salah
seorang ahli bahasa. Usul mengenai nama “Pancasila” bagi dasar
negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang. Selanjutnya beliau
mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri
Sila yang rumusannya:
1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3) Ketuhanan Yang Maha Esa
Ada pun Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka
Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”. Dari tiga
pembicara yang menjawab pertanyaan ketua BPUPKI tentang calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk, tampaknya
sudah ada kesamaan pemikiran. Pemikiran tersebut adalah perlunya
dasar negara yang digali dari bumi Indonesia sendiri yang bersumber
dari nilai-nilai kehidupan bangsa.
Untuk membahas merumuskan usulan-usulan tersebut, dibentuk
panitia kecil yang dikenal panitia 9 (9 orang) yang diketuai oleh Ir.
Soekarno. Pada tanggal 22 Juni 1945 (di luar sidang BPUPKI), panitia
kecil tersebut berhasil merumuskan “Piagam Jakarta” yang di dalamnya
terdapat rumusan dan sistematik Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijakan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PANCASILA 71