Page 16 - Best Practise Maya
P. 16
Nilai Jumlah siswa Data %
51-60 10 siswa 17,54 %
61-70 20 siswa 35,09 %
71- 80 19 siswa 33,33 %
81- 90 6 siswa 10,53 %
91- 100 2 siswa 3,51 %
Jumlah 57 siswa 100 %
Dari data tersebut diperoleh data, 10 siswa mendapat nilai 51-60 sehingga jika
dipersenkan 17,54%, 20 siswa mendapat nilai 61-70 jika dipersenkan 35,09 %,
19 siswa mendapat nilai 71-80 siswa jika dipersenkan 33,33 %. Siswa yang tuntas
KKM terdiri dari 6 siswa mendapat nilai 81-90 jika dipersenkan 10,53 %. Terakhir
hanya 2 siswa yang mendapat nilai 91- 100 sehingga jika dipersenkan 3,51 %.
Hal tersebut membuktikan terjadinya penurunan nilai siswa yang terjadi akibat
penurunan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran farmakologi materi infeksi
saluran pernafasan. Model pembelajaran dengan tipe Teacher Center
mengakibatkan peserta didik kurang aktif, sehingga timbul rasa jenuh untuk
mengukuti proses belajar mengajar. Kurangnya motivasi belajar peserta didik
tersebut juga dikarenakan peserta didik tidak menemukan dan mengalami kendala
selama prosesbelajar, sehingga tantangan untuk berpikir kritis tidak ditemukan
b. Perlakuan PBL dengan menggunakan soal HOTS
Penulis mulai berpikir kritis bagaimana peserta didik tidak mengalami
penurunan motivasi belajar, sehingga nilaipun tidak menurun secara signifikan
Jika peserta didik diminta berpikir kritis dan dituntut untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan problem harapannya akan mengubah pola pikir dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran lebih meningkat.
Munculah ide untuk mengganti model pembelajaran yang membuat peserta
didik menjadi lebih aktif . Pembelajaran abad 21 menjadi orientasi penulis, karena
sesuai dengan kebutuhan belajar generasi Z. Perkembangan jaman dengan
menerapkan pembelajaran berpikir kritis sebagai dengan menggunakan soal HOTS
bagi peserta didik.
16