Page 81 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 81

e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali




                                                         BAB X

                                               ASET TAK BERWUJUD
                 Capaian Pembelajaran:
                 Setelah  menyelesaikan  topik  ini,  mahasiswa  diharapkan  mampu  mencatat,  mengukur,
                 menilai dan menyajikan, aset tak berwujud.



                1.  DEFINISI, PEROLEHAN ASET TAK BERWUJUD

                         Menurut PSAK 238, aset tak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat
                    diidentifikasi tanpa wujud fisik. Nilai dari aset tak berwujud berasal dari haka tau

                    keistimewaan  yang  diperoleh  entitas  yang  memiliki  aset  tersebut.  Beberapa
                    contoh dari aset tak berwujud adalah paten, hak cipta, merek produk, piranti lunak

                    komputer, waralaba, goodwill.

                         Adapun karakteristik aset tak berwujud yaitu, 1) Dapat diidentifikasi, 2) Dapat

                    dikendalikan, dan 3) Tidak memiliki wujud fisik. Maksud dari dapat diidentifikasi

                    adalah  dapat  dipidahkan,  dapat  diukur  nilainya,  dapat  dijual,  dipindahkan,
                    disewakan, maupun ditukarkan. Dapat dikendalikan, maksudnya adalah manfaat

                    ekonomis dari aset tersebut dapat dikendalikan, agar tidak dapat dinikmati atau
                    diambil oleh pihak lain. Contohnya adalah hak cipta. Apabila seseorang memiliki

                    hak  cipta  dari  pembuatan  buku,  maka  hak  cipta  tersebut  dapat  dikategorikan

                    sebagai  aset  tak  berwujud  karena  tidak  akan  ada  orang  lain  yang  dapat
                    mengambil keuntungan dari entitas yang telah menjadi hak cipta tersebut.


                         Kriteria pengakuan aset tak berwujud pada dasarnya sama dengan kriteria
                    pengakuan aset tetap. Aset tak berwujud diakui sebagai aset jika:


                       1)  Memenuhi definisi aset tak berwujud,
                       2)  Memenuhi kriteria pengakuan, yaitu: (a) kemungkinan besar entitas akan

                           memperoleh  manfaat  ekonomis  masa  depan  dari  aset  tersebut  dan  (b)

                           biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

                           Jika kriteria pengakuan tidak dipenuhi, maka biaya yang dikeluarkan harus

                    diakui sebagai beban. Aset tak berwujud pada awal pengakuannya harus diakui
                    sebesar  biaya  perolehan.  Pengukuran  biaya  perolehan  aset  tak  berwujud





                                                                                                       77
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86