Page 122 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 122
“Kau harus bertahan, sedikit lagi
sembuh,” jawab Awailas sambil memberikan
harapan. Awailas menghibur orang yang
kesakitan itu. Ia menusukkan tombak hingga
ke bagian jantung.
Erangan orang itu semakin lama kian
melemah, tombak Awailas tepat menghujam
jantungnya. Dan orang itu pun akhirnya
meninggal. Melihat tubuh saudaranya tidak
bergerak lagi, orang-orang yang berada di
tempat itu menangis sedih.
“Hei, manusia bantulah menguburkan
saudara kami ini di sana,” pinta salah
satu dari mereka, sambil menunjuk sebuah
kubangan babi, tidak jauh dari tempat
Awailas berdiri.
114 115