Page 117 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 117

tampaklah sebuah lubang besar menganga.

            Tak  dinyana,  daun  lebar  itu  merupakan

            pintu sebuah lubang besar.


                    Mereka  yang  melihat  lubang  itu,

            terpana.



                    “Awailas, kau benar. Di situ ada lubang,

            tetapi apa benar itu sarang babi?” rupanya

            mereka masih ragu.


                    “Ayo, kita masuk ke lubang itu,“ ajak

            Awailas sambil melangkah menuruni lubang.



                    Tapi  tak  ada  yang  bergerak.  Mereka

            diam di tempat. “Kau saja yang masuk, kami

            menunggu  di  sini,“  jawab  salah  seorang

            pemburu. Mereka enggan masuk ke lubang

            gelap itu. Rasanya menakutkan. Entah apa

            yang menanti mereka di sana.




 108                                     109
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122