Page 192 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 192
mata. Mubalin mengerang kesakitan,
kemudian terkulai, dan tak bergerak lagi.
Orang-orang mendekatinya. Mereka meraba
tangan Mubalin.
“Mubalin tidak bernapas. Ayo, kita bawa
pulang!” ajak salah satu orang kampung,
seraya mengangkat tubuh Mubalin.
“Apa yang harus kita katakan kepada
keluarganya, tentang keadaan Mubalin ini?“
tanya seorang lelaki lainnya yang merasa
ketakutan atas kematian Mubalin.
“Nanti kita katakan pada Malaso
dan mamanya jika Mubalin tertimpa pohon
di Pulau Um,“ kata orang kampung yang
mengajak pulang tadi. Ia meyakinkan yang
lain agar tidak perlu takut.
184 185