Page 191 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 191
Mereka bersantai sambil membakar
ikan. Ada yang hanya berbaring di atas pasir,
ada yang duduk menatap laut, dan ada yang
membakar ikan. Mubalin sendiri berbaring di
bawah salah satu pohon rindang, di tepian
pantai Pulau Um. Angin pantai yang semilir,
membuat Mubalin tertidur.
Begitu melihat Mubalin tidur, orang
kampung merasa ini waktu yang tepat untuk
mencelakainya. Mereka mengendap-endap
mempersiapkan semuanya. Mubalin masih
terlelap ketika sebatang dahan kayu besar
dijatuhkan dari atas pohon, dan menimpa
tubuhnya.
“BUM!”
Mubalin tercekat karena tertimpa
dahan kayu, ia masih sempat membuka
182 183