Page 12 - WAWASAN SYARIAT ISLAM Kel6 (1)
P. 12

6





                           Syariat menjadi alat untuk membatasi ruang agama, sehingga pada keadaan tertentu
                       syariat bermetamorfosa menjadi agama itu sendiri. pemberlakuan syariat Islam telah

                       diterapkan  pada  masa  lampau.  Ali  Ahmad  al  -Jurjawi  Direktur  Asosiasi  Riset
                       Universitas  Al  –  Azhar,  Kair,  Mesir,  menjelaskan  bahwa  terdapat  4  (empat)  tujuan

                       utama diwajibkan Syariat Islam untuk diterapkan, keempet tujuan utama tersebut yaitu

                       untuk :
                        1.  Mengenal  Allah  ,  mengesakan-Nya,  mengagungkan  dan  mensifati-Nya  dengan

                            sifat – sifat kesempurnaan, sifat – sifat yang wajib, mustahil, dan boleh;
                        2.  Mengatur tata cara ibadah dan penghambaan sebagai pernyataan pengagungan dan

                            rasa syukur atas segala nikmat-Nya yang tiada terhingga.

                        3.  Menyuruh melakukan amal ma’ruf nahi mungkar, menghiasi diri dengan akhlak
                            dan mulia, sifat – sifat yang dapat mengangkat kita ketingkat kemuliaan, seperti

                            menolong orang – orang yang membutuhkan bantuan, menjaga Amanah, sabar,
                            dan sifat – sifat terpuji lainnya.

                        4.  Mendatangkan  hukum  dan  sanksi  –  sanksi  terkait  dengan  muamalah  (yang

                            cenderung diabaikan di era sekarang), untuk menghentikan berbagai pelanggaran
                            dan penyelewengan, sehingga tercipta rasa aman di Tengah – Tengah Masyarakat.



                            H.A.R Gibb menyatakan syariah adalah hukum Allah yang paling efektif untuk

                        membentuk     tatanan   sosial   dari   segala   macam    politik   (H.A.R    Gibb
                        Muhammadanism,1953:11).  Bagi  umat  Islam  syariah  adalah  “tugas  umat  manusia

                        secara menyeluruh” meliputi moral, teologi, etika, pembinaan umat, aspirasi spiritual,

                        ibadah formal dan ritual yang rinci. Syariah mencakup seluruh aspek hukum public dan
                        perorangan,  kesehatan  bahkan  kesopanan  dan  pembinaan  budi  (Fazlur  Rahman,

                        1979:101).  Menurut  Ar-Razi  dalam  bukunya  Mukhtar-us  Shihab  bisa  berarti
                        menempuh (nahaja), awdhaha (menjelaskan) dan     menunjukkan jalan atau jalan yang

                        lurus (bayyan al masalik).






                                                                 6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17