Page 15 - WAWASAN SYARIAT ISLAM Kel6 (1)
P. 15
9
Syariat islam memiliki sifat-sifat yang meliputi: sifat sempurna , yaitu hukum
islam diturunkan dalam bentuk umum dan mengglobal. Ini memberikan peluang
kepada fuqaha untuk berijtihad dalam rangka penetapan hukum isalam berlaku untuk
semua, tanpa dibatasi oleh klaim geografis dan Kawasan tertentu, karena pemilik
hukum islam adalah allah. Sifat elastisitas hukum mencakup seluruk aspek kehidupan
manusia. Hukum islam hanya memberikan patokan dan kaedah yang umum dan
perinciannya diserahkan kepada kekuatan ijtihad para fuqaha.
Sifat sistematisnya terlihat dari sejumlah dokrin yang bertalian dan berhubungan
antara satu dengan yang lainnya secara logis. Terakhir sifat ta’abbudi dalam bidang
ibadah merupakan bagian yang terkadang tidak dapat dinalar, dia hanya bentuk
kepatuhan dan ketundukan .kepada tuhan. Sedangkan sifat ta’aqquli bersifat
duniawiyah yang maknanya dapat dipahami oleh nalar manusia. Oleh karena itu begitu
lengkap kandungan hukum islam, maka hukum islam akan selalu eksis sepanjang
zaman, selama manusia menggunakannya sebagai pedoman hidupnya dan mesti
menggunakan di dunia. Tidaklah berlebihan sekiranya dikatakan bahwa hukum islam
merupakan hukum yang di ciptakan oleh tuhan untuk hambanya dalam rangka
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Adapun arti dari Wawasan Syariat Islam itu sendiri adalah pemahaman dari
prinsip – prinsip dasar syariat islam dan bagaimana implementasinya dalam kehidupan
sehari – hari. Pentingnya untuk memaham Syariat Islam dengan benar karena hal ini
memungkin individu untuk hidup sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Pemahaman yang benar tentang Syariat Islam dapat mencegah penyelewengan agama
dan penggunaan yang salah dari prinsip – prinsip yang terkandung di dalamnya.
Namun, implementasi Syariat Islam juga memiliki tantangan tersendiri , salah satu
tantangan utama adalah perbedaan pendapat antara para ulama dan komunitas muslim.
penafsiran yang berbeda-beda dapat menghasilkan perbedaan pendapat tentang
bagaiamana syariat islam harus diterapkan dalam praktek sehari-hari. Selain itu,
relevansi Syariat Islam dalam konteks zaman yang terus berubah juga menjadi
pertanyaan. Beberapa prinsip Syariat Islam mungkin tidak lagi relevan dalam
masyarakat modern, dan tantangan ini harus diatasi melalui interpretasi yang bijaksana