Page 31 - WAWASAN SYARIAT ISLAM Kel6 (1)
P. 31
25
Tugas dari para pihak yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan ekonomi
dengan prinsip syariah adalah bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat agar
beralih kesistem syariah. Dengan adanya peran pemerintah sebagai pemegang regulasi
maka diharuskan mendukung baik secara aturan maupun secara praktek di lapangan.
Sehingga para pelaku usaha maupun masyarakat benar-benar mempunyai jaminan
bahwa segala kegiatan ekonomi yang berprinsip syariah aman dan bukan hanya berlabel
syariah tetapi memang benar-benar dijalankan sesuai dengan prinsip syariah.
D. Aspek Munakahat
Mengutip buku fiqih Munakahat oleh M.Dahlan R (2015), ruang lingkup yang
menjadi pokok bahasan dalam fiqih munakahat adalah meminang, menikah, dan talak
serta seluruh akibat yang disebabkan oleh ketiganya. Meminang atau biasa disebut
khitbah adalah langkah awal dalam pernikahan, yaitu tahap dimana seorang lelaki
menyampaikan kehendak, maksud, dan tujuannya untuk menikahi jodoh yang telah
didapatkan, lalu menjadikannya istri sah dan halal.
Pernikahan adalah suatu perbuatan yang disuruh oleh Allah dan juga disuruh oleh Nabi.
Banyak suruhan-suruhan Allah dalam alquran untuk melaksanakan perkawinan. Di
antaranya firman-Nya dalam surat al-Nur ayat 32:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang
layak (untuk kawin) di antara hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-
hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memberikan
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya”.
1. Wawasan Syariat Islam Mengatur Pernikahan, Perceraian, dan Masalah
Keluarga dalam Masyarakat Muslim
a. Pernikahan
Pernikahan dalam islam adalah suatu ikatan yang sah antara seorang laki-laki
dan perempuan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Pernikahan merupakan ibadah yang dianjurkan oleh islam, dan memiliki banyak
manfaat bagi individu, keluarga, maupun masyarakat.