Page 161 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 161
adalah tari yang telah mengalami satuan perjalanan hidup yang cukup lama
dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang mempunyai hubungan ritual.
Ditinjau dari nilai artistiknya, tari tradisional dikelompokkan menjadi dua,
yaitu : (1) tari tradisional rakyat dan (2) tari tradisional klasik.
Tari Tradisional Rakyat
Tari Tradisional
Tari Tradisional Klasik
Jenis Tari Menurut Pola
Garapnya/Penyajiannya
Berakar Pada Nilai-
Nilai Tradisi
Tari Kreasi
Berakar Pada Nilai-Nilai
Nontradisi/Modern
Tari tradisional rakyat adalah jenis tari yang tumbuh, hidup, dan
berkembang pada masyarakat di luar tembok istana. Tari tersebut merupakan
cermin ekspresi masyarakat yang hidup diluar tembok istana. Ciri khas tarian
ini mempunyai gerak tari yang sederhana dan spontan tidak mementingkan
norma-norma keindahan dan biasanya ditarikan dalam bentuk tari kelompok.
Berikut beberapa contoh tari tradisional rakayat, yaitu tari tayub, tari lengger,
tari ketuk tilu, tari gandrung, tari dolalak, tari jathilan, dan reog.
Tari tradisional klasik adalah jenis tari yang telah mengalami kristalisasi
nilai artistik yang tinggi dan selalu berpola pada kaidah-kaidah (tradisi) yang
telah ada serta tumbuh berkembang dalam lingkungan kaum bangsawan.
Istilah klasik dalam bahasa latin classici, yang berarti suatu golongan/kelas
tinggi bagi masyarakat pada zaman Romawi Kuno. Bertolak dari arti kata
klasik dari zaman Romawi itu, dapat dikatakan bahwa ciri khas tari klasik
adalah mengandung nilai keindahan yang tinggi. Bentuk tersusun serta
memiliki aturan yang baku dan mengikat serta tidak dapat dilanggar. Contoh
tari tradisional klasik, yaitu tari bedaya, tari serimpi, dan tari lawung.
Seni Budaya 147