Page 48 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 48

Mempelajari  seni tidak terlepas dari persoalan estetika dan keindahan.
                 Bahkan  ada  yang  berpendapat  bahwa  estetika  identik  dengan  seni  dan                            Proses Pembelajaran
                 keindahan. Pendapat tersebut tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Sebagai
                 guru seni  rupa,  pemahaman  terhadap  persoalan  estetika  ini  wajib  dikuasai                          Proses  pembelajaran  kreasi jenis, simbol dan nilai estetis karya seni
                 dengan baik. Melalui contoh-contoh perkembangan konsep dan bentuk karya                               rupa tiga dimensi menggunakan pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
                 seni, guru dapat menjelaskan mengapa, persoalan tentang estetika tidak lagi                           mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Model pembelajaran
                 semata-mata merujuk pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata.                              yang digunakan dapat memilih beberapa model yang relevan seperti model
                 Melalui  bimbingan  guru siswa  diharapkan  memahhami  persoalan  estetika                            pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran
                 menjadi  semakin  baik  sehingga  wawasannya  dalam  melakukan  apresiasi,                            berbasis projek dan sebagainya.
                 kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Dengan demikian  ketika
                 dihadapkan pada karya-karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, siswa                                  Secara  umum  langkah-langkah  pendekatan  saintifik  dalam  proses
                 tidak  sekonyong-konyong memberikan  penilaian  buruk, tidak pantas dan                               pembelajaran apresiasi karya seni rupa tiga dimensi dapat diuraikan sebagai
                 sebagainya,  tetapi  merka  akan  meninjau  terlebih  dahulu  latar  belakang  di                     berikut.
                 balik penciptaannya, mencari nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi
                 dari karya tersebut. Hal ini akan membantu siswa menjadi seorang kreator,
                 apresiator, dan kritikus seni yang baik.                                                               Mengamati

                     Pada bab sebelumnya telah disampaikan bahwa nilai estetis pada sebuah
                 karya seni rupa bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif                      •  Setelah memberikan pengantar singkat, siswa dimotivasi dan difasilitasi
                 ketika memandang keindahan sebuah karya seni rupa berdasarkan keselarasan                                 untuk melihat karya seni rupa tiga dimensi melalui media cetak (buku,
                 dalam  pemilihan  dan  penataan  unsur-unsur visualnya.  Keselarasan  atau                                majalah, brosur, dan sebagainya.), media elektronik, internet, dan kegiatan
                 keharmonisan ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai estetis yang dimiliki                           pameran.
                 oleh sebuah karya seni rupa. Dengan kata lain nilai estetis sebuah karya seni                         •  Siswa dimotivasi dan difasilitasi  untuk mengamati  proses  pembuatan
                 rupa berada pada karya seni itu sendiri. Nilai estetis ini cenderung bersifat                             karya seni rupa tiga dimensi.
                 universal.                                                                                                Jika memungkinkan  guru dapat  membawa   dan menunjukkan  secara

                     Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak                      langsung beberapa contoh karya seni rupa 3 dimnesi di depan kelas atau secara
                 pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan                        tidak langsung menggunakan  media  pembelajaran  seperti  telah  disebutkan
                 oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika                             di atas. Kegiatan pengamatan ini digunakan juga untuk menstimulasi siswa
                 siswa diperlihatkan sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, siswa                           bertanya.
                 mungkin dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
                 tersebut walaupun dengan sudut penilaian yang berbeda-beda. Guru kemudian
                 menjelaskan perbedaan penilaian tersebut dengan menunjukkan nilai estetis                              Menanya
                 dari masing-masing pendapat yang dikemukakan siswa. Perbedaan tersebut
                 digunakan sebagai contoh untuk menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah                                 •  Siswa dimotivasi dan difasilitasi  untuk bertanya tentang  jenis, simbol
                 karya seni rupa dapat bersifat subjektif.                                                                 dan nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi  berdasarkan contoh yang
                                                                                                                           disampaikan oleh guru.
                                                                                                                       •  Sebelum guru memberikan jawaban, berilah  kesempatan kepada siswa
                                                                                                                           yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diajukan temannya.
                                                                                                                       •  Fasilitasi  siswa untuk memperoleh  jawabannya  melalui  kisi-kisi yang
                                                                                                                           disampaikan guru.




                 34   Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53