Page 38 - BAB 3_Kombinatorik
P. 38
a. Dikarenakan kejadian A dengan kejadian B tidak memiliki irisan, maka
(A∩B) = { }, sehingga kejadian A dan B saling lepas
b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}, dengan n(S) = 10
A = {2, 4, 6, 8, 10}, dengan n(A) = 5
B = {3, 5, 7}, dengan n(B) = 3
Sehingga:
P(A) = 5 , P(B) = 3 , P(A∩B) = 0
10 10
Jadi, P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
= 5 + 3
10 10
= 8
10
Selanjutnya, kalian tuliskan istilah-istilah matematika pada kegiatan
eksplorasi ini, kemudian diskusikanlah pertanyaan berikut:
1. Suatu kejadian apakah yang dapat membentuk kejadian majemuk
saling lepas?
2. Apa yang dapat kalian ketahui tentang kejadian majemuk saling lepas?
3. Apakah ciri-ciri suatu kejadian dapat dikatakan sebagai kejadian
majemuk saling lepas?
4. Bagaimanakan menentukan peluang dari kejadian majemuk saling lepas?
Definisi 3.6
Dua kejadian A dan B disebut kejadian saling lepas satu sama lainnya
apabila keduanya tidak dapat terjadi pada waktu yang bersamaan
atau tidak saling berhubungan antara keduanya, dengan kata lain
dua kejadian yang tidak memiliki irisan. Sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
P(A ∩ B) = 0
P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
126 Matematika untuk SMA/SMK/MA Kelas XII