Page 5 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 5
Pembinaan Postulan
Ingatlah akan martabatmu, Saudara-saudara para imam, dan jadilah kudus, karena Dia
sendiri kudus. (SurOr 21-23)
Jadi menurut Sto. Fransiskus devosi (devotio) adalah perbuatan dan sikap sekaligus, dengan
mana manusia membaktikan diri seluruhnya kepada Tuhan dan menyerahkan diri kepada
kehendak-Nya.
Dalam artian tsb berarti saduran Bapa kami (FAK Hal. 280), dalam mana tertera, bahwa kita
harus berdoa “devote” untuk musuh-musuh kita; dengan menepati perintah Tuhan dan berdoa
dalam kepatuhan kepda kehendak-Nya yang kudus, tanpa mencari tujuan dan kepentingan
pribadi.
Salah satu tugas ilahi para Fransiskan Awam adalah Ibadat Harian, dan melaksanakan
Anggaran Dasar dengan sungguh-sungguh dilaksanakan:
Oleh karena itu, aku mohon dengan sangat, sekuat tenagaku, kepada Saudara............. tuanku,
agar mengusahakan supaya Anggaran Dasar dilaksanakan seutuhnya oleh semuanyal dan
supaya para rohaniwan mengucapkan ibadat harian dengan penuh bakti di hadapan Allah,
dengan memperhatikan bukan kemerduan suara melainkan perpaduan hati, sehingga serasi
dengan hati, dan hati serasi dengan Allah.
Dengan demikian mereka dapat menyenangkan Allah karena kemurnian hati dan bukan
merayu telinga umat dengan kelincahan suara. (SurOr. 40-42)
Surat kepada Ordo, semula dikenal sebagai Surat kepada Kapitel, surat ini ditulis oleh Sto.
Fransiskus dalam keadaan kesehatannya sangat menurut, dan ditujukkan kepada seluruh Ordo,
termasuk kaum Sekular, diperkirakan menjelang Anggaran Dasar didefinitifkan (Nov 1223).
Bagi Fransiskan Sekular perlu dipertegas bahwa Ibadat Harian adalah “wajib” meskipun
diperlunak dalam AngTBul III, 10, namun harus pula diingatkan bahwa dalam SurOr tsb di
atas Anggaran Dasar supaya diberlakukan sebagaimana mestinya, sementara Konstitusi
Umum Ordo Fransiskan Sekular Pasal II Judul I Artikel 14 ayat 4; yang berbunyi sebagai
berikut:
Saudara-saudari maupun persaudaraan-persaudaraan berpegang teguh pada petunjuk-
petunjuk rituale berkenan dengan pelbagai bentuk berpartisipasi pada doa liturgis Gereja
dengan mengutamakan perayaan Ibadat Harian.
Dari pelaksanaan Ibadat Harian, maka seorang Fransiskan Sekular dapat dilihat kadar
kefransiskanannya.
Siapa yang mengambdi kepada Allah sedemikian rupa dalam devosi, dalam perbuatan dan
sikap pasrah, dapat berkata dengan penuh keyakinan pada akhir hidupnya sebagaimana yang
dikatakan oleh Sto. Fransiskus.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam hal yang telah dimulainya. Tetapi beberapa orang
yang terkena batu sandungan yang akan datang akan memisahkan diri. Namun Aku bergegas-
gegas menghadap Tuhan dan aku menaruh kepercayaan akan segera terserap dalam Tuhan,
yang telah kuabdi dengan penuh bakti. (1 Cel 108)
4. SHARING
Berapa sering saudara-saudari melakukan devosi dalam 1 (satu) bulan? Melalui
perantaraan siapa devosi saudara-saudari laksanakan?
Jelaskan alasan saudara-saudari melakukan devosi!
Bagaimana dengan Ibadat Jalan Salib, apakah saudara-saudari melaksanakan hanya
pada masa menjelang Paskah, atau setiap ada kesempatan? Jelaskan!
26