Page 9 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 9

Pembinaan Postulan



                          perang  antara  Perancis  dan  Jerman.  Konsili  Vatikan  II  ini  ternyata  bukan  sekedar
                          melanjutkan konsili sebelumnya, melainkan konsili yang baru sama sekali. Konsili
                          diminta mengevaluasi kehidupan serta pelaksanaan misinya. Konsili belumlah selesai,
                          tetapi tugas Paus Yohanes XXII dianggap selesai karna ia dipanggil Tuhan (Juni 1963),
                          dan digantikan oleh Paus Paulus VI. Satu tindakan yang tegas dari paus yang baru ini,
                          mengadakan perbaikan di bidang liturgi dan lain-lain. (Akan dibahas dalam Surat-surat
                          Paus dan Dokumen-dokumen Gereja):
                          1)  Dalam liturgi agar umat dengan mudah menghayati dan merasa menemukan Allah
                              dalam utasan-Nya (Mat. 18:20 cq SC No.7), di mana imam bertindak atas nama
                              Yesus secara pribadi (in persona Christi)
                          2)  Penggunaan  bahasa  nasional,  dibenarkan,  sehingga  umat  dilibatkan  dalam
                              beribadat, misalnya sebagai lektor, pembawa doa, nyanyian, pembagi komuni dll.
                          3)  Penyederhanaan dan inkulturasi lambang-lambang dan simbol.

                          Jadi  secara  ringkas  Liturgi  adalah  praktek  hidup  keagamaan  kristiani  khususnya
                          Katolik, liturgi tidak menciptakan iman, namun memberi kesaksian tentang adanya
                          iman  itu  sendiri,  karena  mampu  menghadirkan  wahyu  sebagaimana  dinyatakan  di
                          dalam Gereja dan hal ini diimani oleh umat beriman kristiani. Pelaksanaan perayaan
                          liturgis  tidak  menentukan  norma  keimanan,  sebaliknya  imanlah  yang  menetapkan
                          aturan doa dan mampu memberikan ciri khasn kekatolikannya yang murni.

                          Tahun Liturgi
                          Tahun  Liturgi  dikenal  juga  sebagai  Tahun  Gerejani,  kalender  yang  mengatur  tata
                          kehidupan  umat  beriman  sepanjang  tahun,  mulai  dari  masa  penantian  atau  Adven
                          sampai  Hari  Raya  Kristus  Raja.  Kalender  ini  tidak  ada  hubungannya  dengan
                          penanggalan Internasional ataupun nasional dan sangat berbeda.

                          Tahun Liturgi Gereja terdiri dari 3 (tiga) masa:
                                Masa Natal:
                                 1)  Adven atau Penantian
                                     Mulai dari hari minggu yang ke-4 (empat) sebelum hari raya Natal, disebut
                                     masa  Adven  (latin  =  kedatangan)  karena  umat  kristiani  tengah  menanti
                                     kedatangan Sang Juru Selamat Yesus Kristus.
                                     Liturgi Gereja didominasi warna ungu, kecuali tgl 2 November (hari raya
                                     para  Kudus),  altar  tidak  dibenarkan  dihiasi  bunga  (kecuali  minggu  -3).
                                     Kemuliaan  (Gloria)  tidak  didaraskan,  diucapkan  ataupun  dinyanyikan.
                                     Berkat  bagi  pengantin  dengann  pesta  meriah  terapaksa  harus  ditunda,
                                     segala yang bernada kesukaan hendaknya dikurangi
                                 2)  Hari Raya Natal dan Oktaf Natal
                                     Tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai sebagai hari kelahiran Yesus atau
                                     Hari Natal, sebagai pesta kesukaan, warna liturgi putih. Bunga altar, gua
                                     natal dan pohon natal diizikan untuk dipasang  secara meriah, Imam dapat
                                     mempersembahkkan misa pada malam, fajar ataupun siang.

                                     Oktaf Natal merupakan kelanjutan perajayaan Natal perayaan Natal selama
                                     8 (delapan)hari namun dalam masa itu ada beberapa hari raya wajib:
                                     -  26 Desember, hari Raya Sto. Stepanuh. Martir pertama, warna liturgi
                                         merah
                                     -  27  Desember,  hari  raya  Sto  Yohanes  pengarang  Injil,  warna  liturgi
                                         merah.
                                     -  28 Desember ,hari Kanak-kanak Suci, martir, warna liturgi merah
                                     -  1 Januari, hari raya Sta. Maria Bunda Allah, warna liturgi putih.
                                 3)  Penutup Natal

                                                             30
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14