Page 14 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 14

Pembinaan Postulan



                   Colestrada. Karena merasa merepotkan bila senantiasa diberi makan, maka untuk mencoba
                   mencari makan sendiri, ia lalu pergi  ke kota untuk  mengemis,  hasilnya ia gunakan untuk
                   makan dan selanjutnya ia kembali memperbaiki gereja San Damiano.

                   Ayahnya Pietro Bernardone mendengar berita yang tidak sedap tentang anaknya, segera naik
                   pitam. Fransiskus lalu ditangkap dan dimasukkan ke dalam kamar yang terkunci dari luar.
                   Ibunya yang setiap kali menjenguh untuk memberi makan dan setiap kali pula menasehatinya
                   agar menjadi anak yang taat pada orang tuanya. Kekerasan sang ayah dan derai air mata sang
                   bunda tidak mampu merubah sikap hidupnya.

                   Suatu ketika tatkala Pietro Bernardone keluar kota, ibunda Pika mencoba membuka kamar,
                   dan Fransiskus lari keluar dan kembali menuju gereja San Damiano. Pastor menjadi bingung,
                   merasa terjepit menghadapi posisi yang demikian itu, segera ia berkonsultasi dengan Uskup
                   Guido.  Fransiskus  dibiarkan  memugar  gereja  San  Damiano.  Ketika  ayah  Fransiskus
                   menemukan “kamar tahanan anaknya” telah kosong, dan mengetahui bahwa anaknya kembali
                   menjadi “tukang bangunan” maka meluaplah kemarahannya.

                   Ia meminta pemerintah (kota) untuk mengembalikan Fransiskus kepada keluarganya, dengan
                   ancaman bahwa kalau tidak mau kembali, ia akan kehilangan haknya atas warisan. Pemerintah
                   kota tidak mampu mengatasi hal  tsb,  karena Fransiskus  statusnya sebagai  pekerja Gereja,
                   maka kewenangan diserahkan kepada keuskupan setempat.

                   Dengan dalih bahwa Fransiskus telah menggunakan uang ayahnya untuk membangun gereja,
                   maka  ia  wajib  mengembalikannnya,  demikian  pendapat  Pietro  Bernadone.  Fransiskus
                   melaksanakan perintah dengan sangat radikal, segera ia melepaskan palaian dengan telanjang
                   bulat ia berkata.

                   “Hingga  saat  ini  aku  menyebut  Pietro  Bernadone  sebagai  ayahku,  namun  aku  telah
                   mengambil keputusan lain, maka aku mengembalikan seluruh pemberiannya, juga pakaian
                   yang kupakai ini, dan mulai saat ini aku berkata bahwa ayahku adalah Bapa kami yang ada
                   di surga, dan bukan Pietro Bernadone.”

                   Putusnya hubungan antara Fransiskus dengan ayahnya ini terjadi sekitar tahun 1207, dan untuk
                   selanjutnya Fransiskus melaksanakan misinya.

               3.  BACAAN KITAB SUCI
                   Utama             : Luk. 3:3-5
                   Tambahan          : Yun. 3:1-5

               4.  AJARAN GEREJA
                   Utama             :  Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi (DV) No: 18
                                        Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (LG) Bab III
                                        Dekrit tentang Kerasulan Awam (AA) No. 30

               5.  FRANSISKAN SEKULAR
                   Kita  tengah  mencoba  mengikuti  sebagai  riwayat  singkat  dari  Fransiskus  dari  Asisi.
                   mempelajari dari riwayat hidup dengan maksud mengambil contoh-contoh hidup yang baik
                   dan hendak kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bukan suatu hal yang mustahil
                   bahwa peristiwa Fransiskus demikian mudah diserap oleh orang-orang tertentu, namun tidak
                   demikian halnya bagi orang lain.

                   Latar belakang pendidikan, kehidupan dan lingkungan sangat dominan mempengaruhi cara
                   penalaran, karenanya kita tidak dapat begitu saja menyalahkan mereka yang sulit menerima

                                                             35
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19