Page 15 - PEMBINAAN POSTULAN
P. 15

Pembinaan Postulan



                   cara hidup Fransiskus. Orang yang berpendidikan tinggi dengan daya nalar yang lebih baik
                   dari orang kebanyakan tentu dalam sekejap menolak cara hidup Fransiskus.

                   Dikarenakan  ybs  telah  bersusah  payah  sekolah  untuk  memperoleh  ilmu  pengetahuan  dan
                   pendidikan yang tinggi, guna memperoleh kehidupan yang lebih baik atau mapan, kalau ybs
                   mengikut  cara  hidup  Fransiskus  maka  ia  akan  disebut  “gagal”.  Sebaliknya  mereka  yang
                   kurang berpendidikan, juga tidak serta merta dapat meniru gaya hidup Fransiskus, karena ybs
                   ingin dapat hidup lebih mapan.

                   Jadi bagaimana yang sebenarnya harus kita lakukan sebagai orang yang mencoba mengikuti
                   spiritualitas Fransiskus? Kita harus kembali untuk mengerti makna spiritualitas Fransiskan.
                   Spiritualitas Fransiskan adalah suatu praktek dan per-menungan cara hidup selaras dengan
                   Yesus  Kristus  yang  dilandasi  dengan  doa,  kebaktian  serta  disiplin  dalam  bimbingan  Roh
                   Kudus, seturut ajaran Fransiskus. Sementara itu, anggota OFS dalah warga masyarakat bukan
                   biarawan atau biarawati yang hidupnya “tertutup” dan tidak berkeluarga.

                   Kita dibenarkan untuk hidup makmur berkecukupan, namun bukan itu tujuannya, melainkan
                   kekayaan dan kemakmuran justru sebagai sarana untuk senantiasa merangkul sesama dan
                   secara  khusus  mereka  yang  miskin  atau  berkekurangan.  Kekayaan  adalah  rahmat  Tuhan,
                   karenanya sudah selayaknya kita bagikan pula kepada mereka  yang membutuhkan, bukan
                   untuk kita pamerkan atau dihamburkan untuk keperluan pribadi. Kekayaan yang kita miliki
                   sebenarnya  bukan  mutlak  milik  kita,  melainkan  hanya  barang  titipan  dari  Allah  yang
                   senantiasa  harus  terbuka  bagi  kepentingan  orang  lain.  Miliki  dan  gunakan  barang  sesuai
                   dengan apa adanya, misalnya seorang pejabat dan berhak memiliki mobil dinas, maka mobil
                   dinas hanya untuk dinas saja, bukan mengantar keluarga ke pasar, mengantar anak ke sekolah
                   dll. Kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kedinasan, tetapi tidak pula berarti saudara
                   harus memiliki kendaraan lain yang lebih mahal.

                   Tentang  keterbatasan  pengetahuan  akan  Kitab  Suci,  kita  tidak  perlu  takut  atau  malu
                   menanyakan suatu perikope, apa makna yang tersurat dan tersirat di situ, apa bila kita tidak
                   mengetahui apa maknanya. Bagi mereka yang memiliki buku tafsir Kitab Suci, mungkin hal
                   ini tidak menjadi masalah. Tanyakan kepada Minister, Pendamping Rohani, atau pendamping
                   yang lain, agar kita memiliki pengetahuan KS yang lebih baik.

                   Kitab  Suci  adalah  salah  satu  sumber  iman  di  samping  Ajaran  Gereja  (Magisterium)  dan
                   Tradisi, namun Gereja hanya memberi jatah waktu yang tidak terlalu banyak bagi umatnya
                   untuk pengetahuan tsb. Umat hanya diberi kesempatan memperdalam KS, hanya 3 x dalam 1
                   tahun liturgi, yakni Bulan Kitab Suci, masa Aksi Puasa Pembangunan dan menjelang Natal.
                   Itu pun kalau lingkungan di mana kita berdomisili mampu mengatur waktu yang baik sehingga
                   kita dapat mengikutinya secara lengkap.

                   Pendalaman  KS  memang  masih  menjadi  “momok”  bagi  sementara  umat,  semoga  tidak
                   demikian  bagi  warga  OFS,  hendaknya  kita  sedikit  lebih  baik  pengetahuan  tentang  KS
                   dibanding umat lain, dikarenakan cara hidup OFS adalah “menepati Injil Tuhan kita Yesus
                   Kristus dengan mengikuti teladan Santo Fransiskus Asisi”. Solusi atau jalan keluarnya adalah
                   mengadakan pertemuan khusus untuk membahas atau mengadakan pendalaman Kitab Suci.

               6.  SHARING
                          Fransiskus telah merubah cara hidup dari bersenang-senang bersama teman-temannya
                          menjadi penyendiri. Mampukah saudara-saudari mengambil pelajaran dari perubahan
                          sikap tsb? Jelaskan!





                                                             36
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20