Page 11 - STATUTA PERSAUDARAAN NASIONAL OFS INDONESIA
P. 11
Statuta Persaudaraan Nasional OFS Indonesia
b. Retret atau rekoleksi tersebut diadakan bersama-sama atau perorangan mengenai
hidup doa, hidup Persaudaraan dan pelayanan/kerasulan sebagai OFS untuk
meneguhkan keputusan berprofesi
c. Retret atau rekoleksi hendaknya diadakan di tempat yang khusus dan sedapat-
dapatnya selama ini tidak kembali ke rumah
2. a. Untuk mewujudkan ikatan Persaudaraan yang utuh, pada upacara profesi kekal
atau sementara, Minister Regio maupun Nasional perlu dihadirkan
b. Pada upacara profesi semua anggota Persaudaraan hendaknya hadir
c. Sebagai pengikut Fransiskus hendaknya upacara profesi tidak dipestakan secara
mencolok
Artikel 41
1. Tanda keanggotaan OFS Indonesia adalah Salib TAU terbuat dari kayu dengan tali yang
diterimakan saat memasuki tahap pembinaan
2. Sebagai pelengkap dapat dipakai pakaian seragam warna coklat polos dengan bahan dan
mode sederhana
3. Seragam coklat dan salib TAU dipakai pada upacara-upacara resmi keFransiskanan, pada
hari besar (Natal dan Paskah) atau undangan resmi gerejani lainnya
4. Misa hari Minggu adalah kewajiban semua anggota menggunakan salib TAU, tanpa
seragam coklat yang telah ditentukan. Tidak tertutup bagi anggota yang lebih suka
menggunakan seragam coklat bersama salib TAU pada hari biasa
5. Dalam acara ritual anggota yang profesi diterimakan Kitab Suci dan lilin menyala
Artikel 42
1. a. Dewan Nasional hendaknya menunjuk seorang saudara yang sudah berprofesi
kekal dan masing-masing Persaudaraan Regional sebagai penanggung jawab atas
pembinaan lanjutan
b. Secara bersama-sama dibawah pimpinan Wakil Minister Nasional mereka
membentuk Dewan Pembina tingkat Nasional yang tugasnya adalah :
o Bersama Minister Lokal menentukan tempat dan frekuensi acara pembinaan
o Bersama Dewan Lokal mengusahakan tenaga pembina
o Menyusun kurikulum dan program pembinaan
o Sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun mengadakan acara pembinaan
bersama tingkat regio
2. Hal-hal yang diprioritaskan dalam acara pembinaan tingkat regio tersebut ialah: refleksi
dan evaluasi atas pengalaman iman serta langkah-langkah perbaikannya. Sekurang-
kurangnya untuk tiga tahun berikutnya.
3. Dalam program pembinaan lanutan hendaknya pokok-pokok mengenai situasi aktual gereja
tidak diabaikan.
10
http://ofsregiokalimantan.blogspot.co.id

