Page 8 - PEMBINAAN ASPIRAN
P. 8
Formator Nasional
2. PERKENALAN LANJUTAN
1. PENGANTAR
Provisiat, kami menghargai keinginan saudara-saudari semua untuk mengetahui lebih lanjut
tentang OFS, bahkan kelak diharapkan menjadi pengikut Santo Fransiskus setelah mengikuti
berbagai pendidikan dalam OFS. Ini semua menunjukkan bahwa saudara-saudari mulai sadar
akan dosa kedosaan yang telah dilakukan baik dengan sengaja ataupun tidak.
Memang seharusnya demikian. Hendaknya kita menyadari bahwa dosa dan kedosaan kita
telah ditebus oleh penderitaan dan kematian Yesus Kristus, namun ada kalanya kita lupa untuk
mengungkapkan pujian dan hormat kita kepada-Nya. Dengan mengikuti pendidikan sebagai
Aspiran (yang kelak diharapkan saudara-saudari dapat mengikuti jenjang yang lebih tinggi),
maka tidak keliru langkah anda ini menuju salah satu “wadah” yang tersedia di Gereja kita ini.
Namun bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang Fransiskan yang sejati, karena di
samping saudara-saudari mengikuti aturan yang ada sebagai seorang Fransiskan, juga tidak
lepas dari aturan Gereja.
2. BACAAN KITAB SUCI
Bacaan utama : Mat. 25: 1 – 3
Bacaan tambahan : Kis. 9:3 – 9
1 Ptr. 5:10
(Pembimbing menjelaskan apa yang tersurat dan yang tersirat dari bacaan tsb, dan mana-maa
yang selaras dengan pertemuan ini)
3. AJARAN GEREJA
Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici)
Perserikatan-perserikatan yang para anggotanya mengambil bagian dalam semangat suatu
tarekat religius dalam dunia dan di bawah kepemimpinan lebih tinggi tarekat itu menjalani
hidup kerasulan dan mengejar kesempurnaan kristiani, disebut ordo ketiga atau diberi nama
lain yang sesuai. (Kan. 303)
4. FOKUS KEFRANSISKANAN
Sebagaimana umat Kristiani yang lain, namun para Fransiskan Sekular mengikuti
Yesus Kristus dalam hidupnya. Namun ada tugas yang lebih khusus bagi kita yakni
berusaha lebih baik dari umat lainnya, karena gaya hidup yang mencerminkan
kemiskinan dan kerendahan hati Yesus Putera Allah sendiri.
Kerendahan hati berarti senantiasa menyediakan waktu untuk melihat dan mendengar
keluhan-keluhan-Nya, agar dengan demikian dapat tekun dalam mendengar dan
mewartakan Kabar Gembira Yesus Kristus.
Tidak mungkin kita mampu menyelami kehidupan-Nya, bila kita tidak mengenal dan
menghargai sabda, karya atau perbuatan-perbuatan Yesus Kristus secara seksama.
Permasalahannya bukan hanya sekedar mengetahui dan mempelajari apa saja yang ada
di dalam Kitab Suci, namun yang lebih penting Kitab Suci harus menjadi dasar doa
dan meditasi kita.
Kesemuanya itu harus merupakan praktek harian kita, kemudian setelah kita
merenungkan sabda dan suri tauladan-Nya, kita alihkan dari Kitab Suci ke dalam
kehidupan yang nyata dan dari hidup yang nyata kembali ke Injil.
5. WARISAN KITA
Ujudnya yang tertinggi,
Keinginan yang terutama dan niatnya yang terbesar
Ialah menepati Injil suci dalam segala-galanya dan selama-lamanya
7