Page 42 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 42
dengan tidak menyebut nama mereka, biarlah Allah SWT menjadi
saksi.
Untuk pertama kalinya milad HMI ke-36 dirayakan secara
besar besaran, bertempat di satu satunya gedung pesta/resepsi
yang paling mewah, terkenal di Kendari milik pemerintah, yaitu di
gedung Bapparda dengan gratis lagi. Hampir semua pejabat datang,
meski tidak diundang. Para pejabat berasumsi bahwa Gubernur
Alala akan hadir karena pengurus HMI sengaja menyebarkan
informasi seperti itu.
Orasi yang mewakili alumni sekaligus pembaca doa adalah
kakanda Drs. H. Muhammad Lawele. Pada milad ini, pengurus HMI
cabang menampilkan drama kolosal tentang perjuangan para
sahabat nabi Muhammad SAW versus kenakalan remaja masa kini.
Pemeran-pemeran drama kolosal tersebut adalah Poppi Manuhutu
(motor bebek Mansyur Pawata naikkan ke panggung sebagai
assesoris drama), Mashura, Tien Farida, Sairah, Sahyunu, Arifin,
Ahmad Lassang dan banyak lagi saya sudah lupa. Setelah perayaan
milad tersebut, apalagi setelah Ir. Alala sudah dilantik jadi Gubernur,
semua kegiatan HMI cabang tidak menemui kendala lagi.
Hubungan HMI dengan organisasi pemuda lainnya semisal
KNPI, AMPI, FKPPI, Karang Taruna dan Pramuka tidak begitu baik,
mengingat organisasi tersebut di bawah kendali pemerintah dan
ABRI, Birokrasi, Golkar (ABG). Organisasi tersebut cenderung
memusuhi aktivis HMI. Tanpa sepengetahuan Mansyur Pawata
sebagai ketum dan pengurus lainnya, Samanhudi mengingkari
janjinya untuk tidak aktif di pramuka, ternyata ia ikut kegiatan
Pramuka di Jakarta secara diam diam. Setelah mengetahu hal
tersebut, Mansyur Pawata dan jajaran pengurus lainnya segera
melaksanakan rapat pleno. Semua peserta rapat pleno menyetujui
agar Samanhudi di pecat dari jabatan sebagai sekum HMI cabang
Kendari. Rapat pleno juga memilih dan menyetujui Zulkifli Joenoes
sebagai sekum menggantikan posisi Samanhudi.
23

