Page 40 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 40
Peserta konpercab sangat senang, itu tergambar dari
senyum mereka saat menyaksikan Mansyur Pawata datang. Mereka
secara aklamasi memilihnya sebagai ketum HMI Cabang Kendari.
Mereka sangat antusias, penuh semangat, dan penuh harapan. Para
peserta konpercab saat itu mencerminkan kepercayaan dan harapan
besar terhadap kepemimpinannya di HMI Cabang Kendari. Mansyur
Pawata menggantikan Andi Tajuddin periode sebelumnya
(1982/1983).
Setelah memilih ketum, maka peserta konpercab secara
aklamasi memilih Samanhudi (Mahasiswa Faperta) sebagai
sekretaris umum. Selama ini, selain ia aktivis HMI juga merupakan
pengurus pramuka. Pengalaman di pramuka memberikan dasar
yang kuat dalam kepemimpinan, disiplin, dan kerja sama, yang
kemudian diterapkan dalam kegiatan-kegiatan organisasi HMI. Saat
terpilih menjadi sekretaris umum, sudah berjanji untuk
meninggalkan semua kegiatannya di Pramuka.
Situasi politik pada masa Orde Baru yang represif saat itu
sangat tidak menguntungkan eksistensi HMI. Banyak alumni HMI
yang takut mengakui diri mereka sebagai kader HMI, karena
sebagian besar dari mereka bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri
Sipil). Ketakutan ini muncul akibat adanya ancaman dan tekanan dari
rejim yang tidak menyukai aktivitas organisasi-organisasi yang
berpotensi mengkritik pemerintah. Oleh karena itu, banyak memilih
untuk menjaga jarak dengan HMI demi menghindari masalah atau
tindakan represif dari pemerintah.
Para alumni segan memberikan sumbangan dan dukungan
saat HMI mau melaksanakan bastra. Hanya segelintir alumni saja
yang berani mendukung kegiatan HMI antara lain kakanda Laode
Kaimuddin, Uksim Jambo, Yusuf Kemala Raden, Derang Hamid,
Sukimin, Yato Palari, Anas, Ramli Sangkani, Ibnu Hajar, Fattah Talib,
Yunus Talib, Mustafa DM. Dapat disebutkan bahwa semua kepala
Dolog sangat loyal kepada HMI.
21

