Page 35 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 35
HMI karena sejak berdiri tahun 1947 tidak dengan mudah untuk
menerima saran dari pemerintah orde baru.
Situasi sebelum kongres bertekad, sebelum kongres di
Bandung, HMI harus terlebih dahulu mencantumkan azas Pancasila.
Kepada HMI yang akan menyelenggarakan kongres tahun 1981 di
Bandung memberi isyarat bahwa harus ada jaminan bahwa kongres
harus menerima. Jika tidak, surat izin tidak akan dikeluarkan.
Sikap pemerintah yang kontroversial seperti di atas, tentu
saja tidak dapat diterima oleh seluruh delegasi kongres, termasuk
dari HMI Cabang Kendari. Mansyur Pawata menjelaskan bahwa
seluruh peserta menolak saran dari pemerintah agar HMI
mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Masalah dasar
bagi organisasi, bahwa untuk mengubahnya harus melalui kongres,
bukan mengubahnya pada mekanisme pengambilan keputusan lain.
Karena tidak ada titik temu, kongres HMI di Bandung tetap
mencantumkan azas Islam dan menolak saran pemerintah untuk
menggantinya dengan Pancasila.
Salah seorang peserta yang ikut kongres Bandung, Mansyur
Pawata menceritakan pengalamannya saat ikut di momen dimaksud.
Mansyur Pawata baru beberapa bulan mengikuti pertukaran
pemuda Indonesia-Kanada. Hasil rapat pengurus cabang
memutuskan salah satu delegasi mengikuti kongres Padang yakni
Mansyur Pawata.
Lokasi kongres yang cukup jauh tentu saja membutuhkan
dana yang cukup besar. Alokasi pembiayaan meliputi penginapan,
konsumsi, transportasi, dan kebutuhan teknis lain. Dalam konteks ini
mencari dana dari alumni menjadi sangat penting untuk memenuhi
semua kebutuhan tersebut tanpa hambatan berarti.
Alumni HMI Cabang Kendari yang saat itu sudah berada
dalam berbagai posisi, baik di pemerintahan, swasta, maupun dunia
pendidikan biasanya memiliki sumber daya finansial lebih stabil.
Hanya saja saat itu, tidak banyak alumni yang memberi dukungan.
16

