Page 34 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 34
BAB II
FASE REPRESI REJIM ORDE BARU
2.1 Andi Tajuddin (1981-1982)
Tantangan besar pada periode Andi Tajuddin HMI harus
dapat merespons pembaharuan politik yang dilakukan oleh orde
baru. Secara umum, ada 3 (tiga) pembaharuan politik itu yakni (1)
perubahan orientasi pembangunan dari orientasi ideologi ke
orientasi program, (2) penyederhanaan partai dari 9 (Sembilan)
dijadikan 2 (dua) partai dan 1 (satu) Golongan Karya; (3)
pembaharuan di bidang ideologi, yaitu seluruh partai dan organisasi
kemasyarakatan untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya
azas (Padmosugondo, 1985).
Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua organisasi
kemasyarakatan, termasuk HMI agar dapat menyesuaikan dengan
pembaruan politik tersebut. Pemerintah memberi batas waktu
kepada HMI untuk dapat mencantumkan azas Pancasila sebagai
satu-satunya azas. Apabila HMI tidak mencantumkan dan
menyesuaikan dengan pembaharuan dari orde baru tersebut, maka
pemerintah dapat membubarkannya.
Isu itulah yang menjadi sangat ‘panas’ saat kongres HMI di
Bandung. Rupanya pihak pemerintah memaksakan agar HMI dapat
mencantumkan azas Pancasila sebagai dasar HMI, menggantikan
asas Islam. Nampaknya, inilah yang menjadi pekerjaan berat bagi
15

