Page 38 - Sejarah HMI Cabang Kendari
P. 38
2.2 Mansyur Pawata (1983-1984)
Pada era orde baru di Indonesia, salah satu karakteristiknya
yakni menekankan stabilitas politik. Guna menciptakan hal tersebut
maka rejim menggunakan represi terhadap kelompok-kelompok
yang dianggap sebagai ancaman terhadap pemerintah. HMI yang
secara nasional sudah berdiri sejak tahun 1947 memiliki peran
sejarah terutama dalam dinamika politik yakni memelopori gerakan
mahasiswa.
Represi rejim orde baru juga terjadi pada saat konpercab di
HMI Cabang Kendari. Mansyur Pawata ini menceritakan bahwa saat
itu konpercab dilaksanakan di Gedung Islamic Center (saat ini
Gedung tersebut sudah digantikan dengan menara BPD di Jalan
Mayjend Sutoyo berhadapan dengan rumah sakit Korem).
Suasana peserta konpercab HMI cabang Kendari yang
berlangsung di gedung Islamic Center sangat dinamis,
menegangkan, dan menghawatirkan. Mansyur Pawata menuturkan
terdapat peserta yang ‘menyusup’ untuk mengawasi aktivitas
konpercab. Akhirnya peserta menjadi khawatir dan was-was
kegiatan dibubarkan, penangkapan dan pembatasan lainnya. Rejim
orde baru sangat khawatir dengan HMI karena sudah memiliki
pengaruh sosial dan politik di kalangan mahasiswa. Karena itu,
pengendalian dan pengontrolan terhadap HMI perlu dilakukan
karena dinilai sering bersikap kritis terhadap rejim orde baru.
Konpercab yang dilaksanakan belumlah se ideal yang sesuai
dengan AD/ART HMI. Para peserta konpercab dari 2 unsur yakni
Unhol dan IAIN. Karena keterbatasan jumlah anggota, maka belum
ada atau belum terbentuk pengurus HMI di tingkat fakultas atau
komisariat. Delegasi saat itu menyebutnya dengan istilah Fakultas.
Unsur dari Unhol yakni Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial Politik dan
Pertanian. Sementara yang mewakili IAIN yakni Fakultas Tarbiyah.
Mansyur Pawata menuturkan suasana batin peserta konpercab akan
19

