Page 14 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 14

Bu Suwarmi terdiam dan menonton gerakan tarian

          Andi. Ia melupakan niatnya untuk memerintah Andi
          supaya lekas  mandi.  Ia  membiarkan semuanya  selesai
          agar Andi tidak kecewa, toh itu tidak begitu merugikan

          atau membahayakannya. Usai sudah Andi menari-nari.
          Ibunya memberikan  tepuk tangan untuk  menghargai

          kehebatan Andi.

                 “Besok lagi ya, sekarang waktunya mandi,” kata

          Bu  Suwarmi  sambil menepuk  pundaknya.  Bu  Suwarmi
          tersenyum bangga.


                 “Besok kamu bisa menjadi penari ebeg, kamu
          bisa berlatih,  bukan  hanya bermain-main.  Ibu melihat
          tarianmu bagus dan enak dilihat,” terang Bu Suwarmi


                                       * * *


                 Sepulang dari masjid, Andi menemukan cakram
          padat bergambar kesenian ebeg di depan televisi. Bergegas
          ia memutarnya. Tampak di layar kaca, sebuah kelompok

          kesenian  ebeg sedang berpentas. Gaya tariannya jauh
          berbeda  dengan yang ditirukannya sore tadi. Andi
          sangat serius  mengamatinya. Dalam beberapa  saat  ia

          telah menemukan bentuk dan gaya tarian baru. Ia lalu
          memutar ulang tayangan untuk  memastikan apa yang
          telah dilihatnya merupakan pengalaman baru. Bahkan,

          alunan musik pengiringnya juga berbeda.



              4
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19