Page 20 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 20

suaranya sedikit dikeraskan agar Pak Sarjo mendengar

          jelas.  Wajahnya  sedikit  ditempelkan ke  jendela  kaca
            untuk memastikan ayahnya menjawab.

                 “Sudah ... kamu belajar dulu, tidak usah ikut -ikutan.

          Ini urusan orang tua. Nanti kalau sudah siap,  Bapak beri
          tahu semuanya.” Suara Pak Sarjo juga sedikit lantang
          karena terhalang tembok. Maksud Pak Sarjo ialah agar
          Andi tidak perlu ikut campur dalam rencananya. Tugas

          belajarnya tidak boleh terganggu. Andi menarik  wajahnya
          yang sudah menempel di kaca jendela.  Senyumnya sedikit
          kecut,  tetapi bisa menerima  dan menuruti  perintah
            ayahnya. Ia  kembali  pada buku-buku  yang  tadi sudah

          sebagian dibaca dan PR-nya yang sudah dikerjakan.  Ia
          merasa agak malas. Perasaannya segera ingin  bertemu
          pagi, ingin segera menyelesaikan kegiatan sekolahnya
          dan pulang. Andi   ingin  segera mendapatkan waktu

          perjanjian  dengan ayahnya untuk berlatih menari. Andi
          menjadi resah. Matanya susah dipejamkan untuk tidur.
          Rasanya waktu berjalan lambat. Malam sudah larut.


                 Andi  dikagetkan  oleh  pintu  yang   dibuka  tanpa
          diketuk sebelumnya. Pak Sarjo menengok Andi karena
          ia tahu Andi belum tidur. Ia bisa merasakan bagaimana
          senangnya Andi dijanjikan  besok  latihan. Namun,  ia

          tahu karena baru rencana, hal tersebut mengganggu
            pikirannya. Ia tahu bahwa Andi kelihatan sudah sangat
          ingin menjadi bagian dari kelompok kesenian ebeg.




              10
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25