Page 51 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 51

harmonisasi suara. Yang tidak boleh dilupakan pula

            adalah kepekaan emosi untuk menjaga keberlangsungan
            irama agar tidak pincang atau salah pukul. Tentunya
            ini dilakukan dengan hati-hati dan konsisten  dalam
            memahami nada,” tambah Ki Dalang. Andi dan Pak Sarjo
            mengangguk-angguk  seolah benar-benar memahami apa

            yang dipetuahkan Ki Dalang.

                   “Bahkan, duduk pun bagi penabuh gamelan  tidak
            boleh sembarangan, harus bersila dengan khidmat, dan

            badan  tegak, tetapi  luwes. Penabuh gamelan  bersikap
            riang  bersahaja  dan  tidak   temperamental, tidak  boleh
            cemberut seperti sedang memendam masalah berat. Jika

            harus keluar karena suatu keperluan, penabuh tidak
            boleh melompati gamelan.”

                   “Iya, Ki.”


                   “Kamu tahu belum kalau kendang itu berasal dari
            kata kendhali ‘tali/kendali’ dan padhang ‘terang’?”

                   “Belum, Ki.” Andi menyahut. “Maksudnya apa itu,

            Ki?”

                   “Jika kamu  mempunyai keinginan,  harus  bisa
              dikendalikan dengan hati dan pikiran yang bersih.

              Lakukan dengan pikiran jernih dan positif bahwa
              keinginan itu memang  bertujuan untuk  kebaikan bagi
            semua orang, bukan sekadar menuruti  hawa nafsu

              sendiri.”


                                                                      41
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56