Page 16 - Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
P. 16

Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)







                                              O  dengan  sudut  104,5°C.  Maka  bentuk  molekul  air  tidak  merupakan
                                              garis lurus, Diingat bahwa atom O adalah atom yang mempunyai sifat
                                              elektronegatif,  yaitu  atom  yang  mempunyai  kemampuan  menarik
                                              elektron lebih kuat. Seperti halnya atom F, Cl, Br dan I. Dalam hal ini
                                              pasangan  elektron  ikatan tertarik  ke  arah  atom  O,  maka  ada  2  gaya
                                              dari H ke O yang tidak saling menghilangkan, tetapi dihasilkan resultant
                                              yang  merupakan  momen  dipole  dari  senyawa  H 2O.  Jadi  dengan
                                              demikian ada muatan positif dan negatif atau muatan terkutub dalam
                                              molekul  air,  oleh  karena  itu  air  dinyatakan  sebagai  senyawa  polar.
                                              Demikian  juga  methanol,  etanol,  aseton  dapat  dijelaskan  seperti
                                              tersebut diatas, hanya saja kekuatan momen dipolenya berbeda-beda,
                                              sehingga polaritasnyapun berbeda.
                                              Bagaimana  dengan  heksan?  Nah  molekul  ini  tidak  mempunyai  atom
                                              elektronegatif sehingga tidak ada momen dipole yang berarti, dengan
                                              demikian senyawa ini bersifat non-polar. Bagaimana dengan CCl 4 dan
                                              CHCl 3 ?
                                              Dengan pendekatan struktur molekul kiranya dapat diketahui polaritas
                                              suatu senyawa. Bila dua senyawa perbedaan polaritas demikian jauh
                                              maka keduanya saling tidak larut dan bila keduanya berbentuk cairan
                                              maka  keduanya  tidak  dapat  saling  campur  (immicible),  dan  bila
                                              dicampur akan ada dua lapisan cairan.


                                            b. Kesetimbangan Distribusi

                                              Parameter  utama  dari  sebuah  sistem  kromatografi  adalah
                                              kesetimbangan distribusi. Konsep kesetimbangan distribusi
                                              dikembangkan oleh tokoh-tokoh kimia analitik di awal abad
            Bila harga K besar berarti
                                              ke-20, yaitu JP Martin dan RLM Synge untuk kromatografi
            populasi molekul dalam fase
                                              cair  partisi.  Molekul  berada  fase  diam  atau  fase  gerak
            diam lebih besar daripada
                                              secara     bergantian     dalam    kesetimbangan.       Dengan
            fase gerak dan berarti rata-
            rata lebih lama tertahan          demikian,  fase  gerak  sebagai  pembawa  atau  carrier
            dalam fase diam.                  sedangkan fase diam bertindak sebagai penahan. Distribusi
                                              zat terlarut dalam kedua fase ini disebut sebagai koefisien
                                              distribusi atau koefisien partisi.

                                              Distribusi  dari  molekul-molekul  sampel  diantara  dua  fase
                                              ditentukan  oleh  tetapan  kesetimbangan  yang  dikenal
                                              dengan koefisien distribusi/partisi, K sebagai berikut:



                                                                                      ...................................(1)


                                              C s : konsentrasi sampel dalam fase diam;
                                              C m : konsentrasi sampel dalam fase gerak.






                                                                                                                  12
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21