Page 16 - BUKU AJAR HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)
P. 16

Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)






                                              antara molekul analit dengan fase diam atau analit dengan
                                              fase  gerak,  karena  perbedaan  afinitas  dengan  fase  diam
                                              inilah  senyawa-senyawa  dapat  dipisahkan  antara  satu
                                              dengan  yang  lain.  Perbedaan  afinitas  molekul-molekul
                                              analit dengan fase diam inilah dasar mekanisme adsorpsi.

                                              Kedua,  pemisahan  partisi  karena  senyawa  analit  yang
                                              sama dibagi antara dua fase. Peristiwa ini dapat terjadi jika
                                              fase gerak dan fase diam adalah cairan (kromatografi cair-
                                              cair). Rancangan fase diam dan fase gerak lebih sederhana
                                              dan  pemisahan  bisa  dioptimasi  dengan  baik.  Konsep  like
                                              dissolves  like,  interaksi  terjadinya  ikatan  hidrogen  berlaku
                                              disini. Dianalogikan dengan solute terlarut dalam dua cairan
                                              (pelarut) yang tidak campur. Solute akan terlarut sebagian
                                              pada  pelarut  yang  satu  dengan  konsentrasi  [x] 1  dan
                                              sebagian lain terlarut pada pelarut ke dua [x] 2. Bila terjadi
                                              kesetimbangan  distribusi  diatara  [x] 1  dan  [x] 2  maka
                                              mempunyai  nilai  tetapan  partisi  (Ka),  nilai  K  tetap  pada
                                              temperature tetap.


                                              Ketiga,  kromatografi  fase  balik  (reversed  phase).
                                              Mekanisme  pemisahan  mirip  dengan  kromatografi  partisi
                                              dan  adsorpsi,  namun  fase  diam  dibuat  tidak  polar  dan
                                              hidrofobik  sedangkan  fase  geraknya  polar  dan  hidrofil.
                                              Pemisahan yang terjadi agak berbeda dengan mekanisme
                                              partisi  biasa,  karena  interaksi  molekuler  terjadi  lebih  kuat
                                              daripada pelarutan dalam mekanisme partisi.

                                              Keempat,  mekanisme  pertukaran  ion  adalah  salah  satu
                                              cara pemisahan kimia yang penting di mana di permukaan
                                              terjadi  reaksi  kimia.  Dengan  demikian,  pemisahan  harus
                                              dapat dihitung berdasarkan kapasitas penukar ionnya. Fase
                                              diamnya  ada  yang  mengandung  penukar  kation  maupun
                                              anion.  Fase  gerak  akan  mengalir  dan  membawa  hasil
                                              pertukaran ion di permukaan fase diam keluar dari kolom.
                                              Biasanya  fase  diam  berupa  resin  yang  mengandung
                                              sejumlah tertentu penukar ion, dan jumlah yang dimiliki ini
                                              merupakan kapasitas kolomnya.


                                              Pada  awalnya  kromatografi  dengan  mekanisme  ini
                                              digunakan  untuk  pemisahan  unsur  tanah  jarang  dan
                                              berbagai  hasil  pemecahan  pada  penelitian  energi  atom.





                                                                                                                  10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21