Page 30 - BUKU AJAR HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)
P. 30
Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
b. Molekul berinteraksi dengan fasa diam itu sendiri
(adsorben atau cairan) dan teradsorbsi. Untuk
sementara, tetap 'terjebak' di fase diam dan kemudian
diteruskan sekali lagi. Sekali lagi, perpindahan massa
ini memakan waktu yang cukup lama (Gambar 10).
Van Deemter mengemukakan suatu persamaan
hubungan antara HETP terhadap laju aliran fase gerak
(μ). Hubungan antara HETP (H) terhadap laju aliran μ
digambarkan oleh Van Deemter sebagai grafik yang
mendekati parabola atau elips.
Adapun persamaan van Deemter juga dapat dilukiskan
sebagai kurva van Deemter (Gambar 11).
Gambar 11. Kurva Van Deemter (kurva H/u). 1) difusi edi
dan komponen distribusi alir pelebaran puncak; 2) difusi
longitudinal komponen-laju aliran, di mana difusi ini
bukanlah faktor signifikansi yang digunakan dalam
kromatografi cair; 3) Komponen transfer massa,
kemiringan garis lebih besar untuk 50µm daripada
partikel 5µm; 4) resultan kurva H/u van Deemter
Dalam kedua kasus, perluasan pita meningkat seiring
dengan meningkatnya laju aliran fase gerak: molekul
sampel yang tersisa dalam pelarut bergerak menjadi lebih
jauh dari molekul stagnan yang lebih cepat adalah fluks
pelarut (namun waktu yang lebih sedikit untuk elusi zat
terlarut diperlukan). Prinsip ketiga adalah partikel kecil
atau lapisan tipis berpori tipis harus digunakan sebagai
fase diam. Prinsip keempat adalah pelarut viskositas
rendah harus digunakan. Prinsip kelima adalah bahwa
kecepatan analisis tinggi dicapai dengan mengorbankan
24