Page 18 - 190630_CFD KEAMANAN PANGAN
P. 18
Judul : BPOM Segera Atur Label Gula, Garam, Lemak dalam Makanan
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 30 Juni 2019
Page/URL : https://m.mediaindonesia.com/read/detail/244176-bpom-segera-atur-
label-gula-garam-lemak-dalam-makanan
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan
Makanan (POM) segera
mengeluarkan regulasi terkait label
atau pencantuman kandungan gula,
garam, dan lemak dalam produk
makanan olahan.
Kepala Badan POM Penny K Lukito
mengatakan pemerintah bertugas
mengawasi peredaran produk yang
aman bagi masyarakat. Badan POM,
imbuhnya, bertugas mengawas
produk makanan dan minuman olahan, sebelum dan sesudah diedarkan.
"Akan ada peraturan lebih detail menyangkut Informasi harus lebih lengkap dalam
produk pangan yang mudah dibaca dan dipahami oleh masyarakat terutama
menyangkut kandungan lemak, garam dan gula," tegas Penny disela-sela perayaan
”Hari Keamanan Pangan Dunia” (World Food Safety Day) di sela-sela Hari Bebas
Kendaraan, Minggu (30/6).
Permasalahan yang dapat muncul akibat pangan tidak aman, terangnya, tidak hanya
penyakit infeksi seperti diare akibat bakteri dalam makanan dan keracunan dari
pangan yang tercemar pestisida, tetapi juga penyakit tidak menular karena kelebihan
konsumsi gula, garam, dan lemak.
Pola konsumsi masyarakat di negara-negara dengan pendapatan menengah seperti
Indonesia, ujar Penny, kini berubah. Masyarakat dengan pendapatan cukup
cenderung mengonsumsi pangan dengan kandungan gula, garam dan lemak tinggi.
Di kemudian hari bisa menyebabkan penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas,
hipertensi, diabetes atau kencing manis.
Karena itu, ia menekankan produsen pangan punya kewajiban untuk mencantumkan
informasi nilai gizi dalam label pangan dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Masyarakat sebagai konsumen, diharapkan dapat bijak memilih pangan yang aman
dikonsumsi sesuai kebutuhannya. Selain itu, Badan POM juga melakukan
pengawasan terhadap pangan fortifikasi seperti garam dan tepung terigu," paparnya.
Menurutnya, perhatian terhadap keamanan, mutu, gizi, dan kecukupan pangan yang
dikonsumsi masyarakat Indonesia amat penting kaitannya, dengan produktivitas
bangsa. Keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat menentukan daya saing
dan kualitas bangsa.