Page 61 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 61
Judul : BPOM Cari Alternatif Vaksin Lain untuk Covid-19
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 11 Agustus 2020
Halaman/URL: https://mediaindonesia.com/read/detail/335811-bpom-cari-alternatif-
vaksin-lain-untuk-covid-19
Tipe Media : Media Online
BADAN Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) tetap mencari alternatif lain, selain
vaksin Sinovac dari Tiongkok untuk menangani
pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Kepala BPOM, Penny K Lukito, di Kota
Bandung, Selasa (11/8), mengatakan saat ini
Indonesia bekerja sama dengan negara lain
untuk meneliti vaksin. Namun, pada saat yang
sama, berbagai penelitian vaksin juga
dikembangkan dari dalam negeri.
"Kita kan bekerja sama dengan negara lain, tapi dalam waktu yang sama, berbagai
riset berkembang, ada di Universitas Airlangga dan beberapa industri farmasi juga
sudah mulai," kata Penny di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjajaran
Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8).
Sehingga, kata dia, Indonesia memiliki berbagai peluang sumber vaksin untuk bisa
diproduksi nantinya. Karena, seluruh dunia juga melakukan hal yang sama untuk
memenuhi kebutuhan vaksin.
"Jadi, semakin banyak kesempatan kita untuk berbagai alternatif, jadi sekuluh dunia,
kebutuhan vaksin sangat besar, kita akan berkompetisi," kata Penny.
Sejauh ini, kata dia, BPOM terus mendampingi Tim Peneliti Unpad dalam uji klinis
vaksin COVID-19 Sinovac untuk memastikan protokol uji klinis dilakukan secara tepat.
Menurutnya, proses perizinan untuk vaksin itu juga dilakukan secara bersamaan
dengan proses uji klinisnya, sehingga ketika uji klinis telah selesai, BPOM bisa segera
mengeluarkan izin edarnya.
"Sekitar Januari nanti juga sudah bisa kita keluarkan izin untuk peredaran dalam
kondisi pandemi, jadi tetap kita jamin aspek keamanan, mutu, dan efikasinya," kata
dia. Baca juga: Satgas Covid-19 Minta 12 Provinsi Tekan Angka Kematian Sementara
itu, Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya menargetkan penelitian Vaksin
COVID-19 Merah Putih asli Indonesia bisa selesai pada pertengahan tahun 2021.
"Jadi kita mengembangkan sendiri oleh Lembaga Eijkman, BPOM, LIPI dan
universitas-universitas yang kita miliki, yaitu vaksin Merah Putih. Tapi kita juga buka
diri untuk bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok," katanya. (Ant/OL-6)