Page 401 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 401

BADAN POM HADIR                    MeNINgkAtkAN kINeRjA uNtuk MeMBANguN BANgsA
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 petugas Balai Besar/Balai POM. Penyebab utama industri pangan   fluktuasi. Berdasarkan evaluasi, diketahui bahwa penyebab TMS
 MD yang dinilai belum menerapkan cara produksi pangan yang   terbanyak yaitu kandungan fortifikan yang tidak memenuhi syarat
 baik dalam aspek higiene perorangan, sanitasi, kesadaran dalam   dengan selisih yang tidak jauh berbeda dari batas minimum yang
 pengolahan lingkungan seperti pembuangan sampah, fasilitas   ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya  quality
 pabrik dan kebersihan, fasilitas produksi belum terbebas dari   control terhadap produk yang akan diedarkan atau perhitungan
 binatang serangga dan lain­lain, peralatan dan suplai air bersih.   formula yang kurang tepat dalam proses penambahan fortifikan
 Terhadap hasil pemeriksaan yang belum menerapkan cara pro­  yang dilakukan.
 duksi pangan yang tersebut telah dilakukan tindak lanjut berupa   Berbagai upaya pengawasan dilakukan sebagai dukungan
 peringatan dan pembinaan.  Badan POM terhadap Program Nasional Percepatan Pencegahan
               Stunting, sehingga pada tahun 2018 telah dilakukan salah satu
 Pengawasan Sarana Produksi IRTP  kegiatan yaitu Pengawasan Pangan Fortifikasi di tingkat produksi
 Penyebab utama kekurangan pada sarana IRTP adalah ren­  dan advokasi ke Pemerintah Daerah. Kegiatan dilakukan ber­
 dahnya pengetahuan, kemampuan dan kesadaran pengelolaan   sa ma­sama dengan tim dari Kementerian Perindustrian, Ke­
 lingkungan seperti pembuangan sampah dan kebersihan, hygiene   men  terian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Bappe­
 perorangan, fasilitas produksi belum bebas dari serangga, tikus   nas, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian
 dan lain­lain, fasilitas peralatan dan suplai air. Terhadap sarana   Ke se hatan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas ter­
 yang kurang telah dilakukan tindak lanjut berupa teguran,   kait permasalahan fortifikasi di tingkat produksi sehingga dida­
 peringatan dan pembinaan khusus, dengan melibatkan Dinas   pat  kan penyelesaian yang lebih konkrit dari masing­masing k e­
 Kese hatan Kabupaten/Kota setempat.  menterian.

 Pengawasan Sarana Distribusi Pangan  Intensifikasi Pengawasan Pangan
 Pemeriksaan sarana distribusi pangan dilakukan berdasar­  Selama bulan Ramadhan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru
 kan Pedoman Cara Distribusi Pangan yang Baik (CDPB) meliputi   biasanya pembelian serta konsumsi produk pangan mengalami
 kegiatan penyimpanan, penyajian/peragaan pangan di tempat   peningkatan. Momen ini berimbas pada maraknya peredaran
 penjualan (ritel), penyerahan, memiliki atau mempunyai perse­  produk pangan yang tidak memenuhi syarat baik keamanan
 diaan di tempat penjualan, di pabrik yang memproduksi, di   maupun mutunya. Terkait hal tersebut, Badan POM melalui 33
 ruang an perusahaan lain daripada yang tersebut di atas, dan   Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor Badan POM di Kabupaten/
 trans portasi pangan, kecuali jika makanan tersebut digunakan   Kota telah melakukan pengawasan pangan secara intensif
 untuk konsumsi sendiri.  bersama  lintas  sektor  terkait.  Target  intensifikasi  pengawasan
               difokuskan pada pangan olahan ilegal, kedaluwarsa, rusak, serta
 Pengawasan Pangan Fortifikasi  pangan jajanan berbuka puasa (takjil) saat Ramadhan yang
 Badan POM selaku institusi yang berperan dalam penga­  kemungkinan  mengandung  bahan  berbahaya  seperti  formalin,
 wasan  obat  dan  makanan  melakukan  sampling  terhadap  Ga­  boraks, dan pewarna dilarang.
 ram  Konsumsi  Beryodium  dan  Tepung  Terigu  sebagai  Bahan   Dalam konferensi pers di kantor  Badan POM pada Senin
 Makanan yang beredar dan diuji untuk mengetahui pemenuhan   (20/05/2019) yang dihadiri juga oleh perwakilan dari Kejaksaan
 persyaratan terhadap ketentuan yang berlaku. Garam Konsumsi   Tinggi serta Korwas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
 Beryodium dan Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan termasuk   Polda Metro Jaya, disampaikan  bahwa  pengawasan intensif
 sampling bertarget yang dilakukan khusus pada bulan yang telah   dila kukan untuk mengantisipasi beredarnya produk yang tidak
 ditentukan setiap tahunnya.  memenuhi syarat (TMS) sekaligus melindungi masyarakat dari
 Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persentase produk   mengonsumsi produk tersebut selama bulan Ramadhan hingga
 Garam Konsumsi Beryodium yang memenuhi syarat mengalami   men jelang Hari Raya Idul Fitri.




 390 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 391
   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406