Page 397 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 397

BADAN POM HADIR                    MeNINgkAtkAN kINeRjA uNtuk MeMBANguN BANgsA
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 manusia dan hewan melalui kegiatan joint inspection antara
 Badan POM dan Kementerian Kesehatan. Salah satu yang
 melatarbelakangi kegiatan ini adalah banyaknya temuan
 PBF bahan obat yang menyalurkan bahan obatnya ke jalur
 obat hewan dan temuan bahan obat hewan yang dimiliki
 oleh peternakan hewan secara perorangan serta adanya
 potensi  diversi  bahan  baku  obat  hewan  yang  digunakan
 untuk produksi obat ilegal.

 Pengawasan Farmakovigilans
 Pengawasan terhadap aspek keamanan obat yang dilakukan
 melalui program Monitoring Efek Samping Obat (MESO) atau
 yang di seluruh dunia dikenal dengan istilah farmakovigilans.
 Farmakovigilans menjadi bagian penting dari sistem kesehatan
 masyarakat khususnya melalui deteksi, penilaian dan mini­
 malisasi serta pencegahan efek samping dari penggunaan obat.
 Kegiatan farmakovigilans merupakan salah satu bagian dari
 pengawasan post-market yang dilakukan Badan POM.
 Program farmakovigilans sampai saat ini lebih banyak ber ­
 gantung pada partisipasi sukarela tenaga kesehatan untuk me­
 la porkan efek samping  obat  yang terjadi.  Padahal  beberapa
 pe raturan telah mempersyaratkan pelaksanaan MESO/far­
 ma  kovigilans, antara lain Peraturan Badan POM Nomor
 HK.03.1.23.12.11.10690 Tahun 2011 tentang Penerapan Farma­
 kovigilans bagi Industri Farmasi yang menginstruksikan peman­
 tauan dan pelaporan aspek keamanan obat  pasca  pemasaran
 oleh industri farmasi menjadi bersifat mandatory.
 Untuk dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dalam
 meningkatkan peran aktif tenaga kesehatan di seluruh pelo sok
 negeri serta untuk dapat memberikan respon yang lebih cepat
 terhadap isu­isu keamanan obat yang berkembang di masya­
 rakat, Badan POM mengembangkan sentra­sentra farma kovi­
 gilans di setiap Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia
 secara bertahap. Di tahun 2018 telah dikembangkan 8 Sentra
 Farmakovigilans dengan prioritas Balai Besar POM yang terdapat
 industri farmasi di wilayah pengawasannya. Dalam kurun waktu
 5 tahun ditargetkan telah terbentuk sentra farmakovigilans di 33
 Balai Besar/Balai POM.
 Pada tahun 2018 juga telah dilaksanakan pengukuhan kebera­
 daan Pusat Farmakovigilans/MESO Nasional yang ditandai   Penandatanganan prasasti pusat farmakovigilans sebagai bukti telah adanya
 de ngan penandatanganan Prasasti Pusat Farmakovigilans/  pengembangan farmakovigilans di Badan POM (25/09/18).




 386 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 387
   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402