Page 395 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 395

BADAN POM HADIR                    MeNINgkAtkAN kINeRjA uNtuk MeMBANguN BANgsA
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 Se dangkan  inspeksi  post-market  dilakukan sesuai dengan   pengelolaan obat pada rantai distribusi obat.  Untuk men­
 peren canaan berbasis risiko. Penurunan jumlah inspeksi  post-  dukung kemudahan pelaksanaan  mandatory  sertifikasi
 market dari tahun 2016 sampai 2018  disebabkan antara  lain   CDOB, telah di launching sistem aplikasi permohonan sertifi­
 karena kepatuhan implementasi CPOB di sarana produksi obat   kasi CDOB  online  (e­Sertifikasi  CDOB)  yang  didalamnya
 meningkat  sehingga  berdampak  perlunya  renovasi  yang  dila­  memfasilitasi pelaku usaha dalam percepatan proses serti­
 kukan oleh sarana produksi yang dikategorikan sebagai inspeksi   fikasi CDOB.
 pre-market.   3)  Ratio tindak lanjut pengawasan di sarana distribusi dan
 Seiring perkembangan teknologi infomasi dan peningkatan   pelayanan kefarmasian oleh stakeholders.
 kebutuhan akan pengawasan industri farmasi, dibutuhkan suatu      Badan POM melakukan pengawasan termasuk penertiban
 sistem yang dapat memudahkan pengawasan secara menyeluruh.   pelaku usaha di bidang distribusi dan pelayanan kefarmasian
 Untuk itu Badan POM telah mengembangkan suatu sistem   yang terbukti melakukan pelanggaran sehingga berdasarkan
 terpadu yaitu Sistem Pelaporan Industri Farmasi (e­Was) yang   analisa risiko diharuskan untuk dilakukan rekomendasi
 berfungsi sebagai wadah pelaporan dan pengawasan menyeluruh   pencabutan izin kepada instansi yang menerbitkan izin sara­
 terhadap industri farmasi. Sistem ini mempermudah industri   na. Hal tersebut mengharuskan Badan POM untuk bersinergi
 dalam  proses pelaporan  dan  mempermudah  organisasi  dalam   dengan lintas sektor untuk bersama melakukan pengawasan
 proses pengawasan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam   menyeluruh.
 pengambilan tindak lanjut.  4)  Penanganan kasus di bidang distribusi obat.
                   Pengawasan Badan POM khususnya yang berkaitan dengan
 Pengawasan Sarana Distribusi   penanganan kasus di bidang distribusi obat yang dilakukan
 dan Sarana Pelayanan Kefarmasian  dalam upaya memastikan integritas rantai distribusi tetap
 Pada hakikatnya pengawasan post-market di jalur distribusi   terjaga khususnya berkaitan permasalahan/isu bertaraf
 merupakan suatu proses yang sangat krusial untuk menjembatani   na  sio nal. Berdasarkan tren sumber informasi kasus yang
 kegiatan produksi dan konsumsi. Pengawasan yang dilakukan   diper oleh, terdapat peningkatan cukup signifikan terhadap
 terhadap operasional sarana distribusi dan sarana pelayanan   infor masi pelaporan dari masyarakat yang menunjukkan
 kefar masian merupakan bentuk upaya Badan POM untuk men­  ke ter bukaan Badan POM dalam upaya meningkatkan pe­
 jamin integritas jalur distribusi sehingga keamanan, khasiat, dan   ran  serta masyarakat  dan pelaku usaha  guna melakukan
 mutu obat tetap dapat terjaga hingga dikonsumsi oleh masya­  pengawasan obat melalui informasi yang disampaikan.
 rakat.        5)  Pengawasan obat ilegal di jalur distribusi
 1)  Peningkatan pemenuhan/kepatuhan sarana distribusi dan      Selama tahun 2016­2018, tren temuan obat ilegal mengalami
 sarana pelayanan kefarmasian:   peningkatan pada satu tahun pertama yang kemudian
 1.  Sarana distribusi terdiri dari Pedagang Besar Farmasi   menurun pada dua tahun berikutnya. Hal ini sejalan dengan
 (PBF) dan Instalasi Farmasi Pemerintah (Prov/Kota/  peningkatan  pengawasan  lapangan  dan  perkuatan  SDM
 Kab).             pengawas yang dilakukan oleh Badan POM sejak tahun
 2.  Sarana Pelayanan Kefarmasian terdiri dari Apotek,   2016, sehingga di pasaran banyak teridentifikasi obat ilegal
 Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Toko Obat.  pada tahun 2016 walaupun terdapat penurunan pada tahun
 2)  Mandatory sertifikasi CDOB.  2017 dan 2018.
    Dengan telah diundangkannya Peraturan Badan POM No­  6)  Pengawasan bahan baku obat yang beririsan untuk obat
 mor 25 Tahun 2017 tentang Tata Cara Sertifikasi Cara Dis­  hewan dan berpotensi disalahgunakan.
 tribusi Obat Yang Baik (CDOB), maka pada tahun 2018 ser­     Salah satu strategi pengawasan yang dilakukan adalah per­
 tifikasi CDOB bagi PBF menjadi bersifat Mandatory, yang   kuatan kerja sama lintas sektor dalam pengawasan pere­
 di harapkan akan meminimalkan potensi ketidaksesuaian   daran bahan baku obat yang penggunaanya berisisan antara




 384 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 385
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400