Page 396 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 396

BADAN POM HADIR                                                                                              MeNINgkAtkAN kINeRjA uNtuk MeMBANguN BANgsA
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



                manusia dan hewan melalui kegiatan joint inspection antara
                Badan POM dan Kementerian Kesehatan. Salah satu yang
                melatarbelakangi kegiatan ini adalah banyaknya temuan
                PBF bahan obat yang menyalurkan bahan obatnya ke jalur
                obat hewan dan temuan bahan obat hewan yang dimiliki
                oleh peternakan hewan secara perorangan serta adanya
                potensi  diversi  bahan  baku  obat  hewan  yang  digunakan
                untuk produksi obat ilegal.

            Pengawasan Farmakovigilans
                Pengawasan terhadap aspek keamanan obat yang dilakukan
            melalui program Monitoring Efek Samping Obat (MESO) atau
            yang di seluruh dunia dikenal dengan istilah farmakovigilans.
            Farmakovigilans menjadi bagian penting dari sistem kesehatan
            masyarakat khususnya melalui deteksi, penilaian dan mini­
            malisasi serta pencegahan efek samping dari penggunaan obat.
            Kegiatan farmakovigilans merupakan salah satu bagian dari
            pengawasan post-market yang dilakukan Badan POM.
                Program farmakovigilans sampai saat ini lebih banyak ber ­
            gantung pada partisipasi sukarela tenaga kesehatan untuk me­
            la porkan efek samping  obat  yang terjadi.  Padahal  beberapa
            pe raturan telah mempersyaratkan pelaksanaan MESO/far­
            ma  kovigilans, antara lain Peraturan Badan POM Nomor
            HK.03.1.23.12.11.10690 Tahun 2011 tentang Penerapan Farma­
            kovigilans bagi Industri Farmasi yang menginstruksikan peman­
            tauan dan pelaporan aspek keamanan obat  pasca  pemasaran
            oleh industri farmasi menjadi bersifat mandatory.
                Untuk dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dalam
            meningkatkan peran aktif tenaga kesehatan di seluruh pelo sok
            negeri serta untuk dapat memberikan respon yang lebih cepat
            terhadap isu­isu keamanan obat yang berkembang di masya­
            rakat, Badan POM mengembangkan sentra­sentra farma kovi­
            gilans di setiap Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia
            secara bertahap. Di tahun 2018 telah dikembangkan 8 Sentra
            Farmakovigilans dengan prioritas Balai Besar POM yang terdapat
            industri farmasi di wilayah pengawasannya. Dalam kurun waktu
            5 tahun ditargetkan telah terbentuk sentra farmakovigilans di 33
            Balai Besar/Balai POM.
                Pada tahun 2018 juga telah dilaksanakan pengukuhan kebera­
            daan Pusat Farmakovigilans/MESO Nasional yang ditandai                                  Penandatanganan prasasti pusat farmakovigilans sebagai bukti telah adanya
            de ngan penandatanganan Prasasti Pusat Farmakovigilans/                                 pengembangan farmakovigilans di Badan POM (25/09/18).




                 386 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                            tiga taHUn KinERJa Badan POM I 387
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401