Page 45 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 45

BADAN POM HADIR                                 MeMPeRkuAt sIsteM PeNgAWAsAN,
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA             MeNINgkAtkAN PeLAYANAN DAN PeRLINDuNgAN



                   Ordonansi Obat Keras yang seharusnya sudah dicabut.
               3)  Perkuatan fungsi penegakan hukum terhadap kejahatan di
                   bidang obat dan makanan.
                   Diperlukan payung hukum yang kuat dalam upaya pene­
                   gakan hukum terhadap segala pelanggaran di bidang obat
                   dan makanan. Namun demikian perlu ada clusterisasi dan
                   pem bedaan yang jelas secara proporsional antara pene­
                   gakan hukum/pemberian sanksi atas pelanggaran obat dan
                   makanan di jalur legal (khususnya untuk pelaku usaha yang
                   berupaya comply terhadap peraturan perundang­undangan)
                   dan pelanggaran di jalur ilegal. Badan POM perlu mengambil
                   peran melalui perkuatan kewenangan dalam penindakan
                   pelanggaran hukum terkait obat dan makanan di jalur
                   ilegal melalui perkuatan kewenangan PPNS Badan POM.
                   Terhadap pelanggaran yang bersifat administratif, Badan
                   POM perlu memiliki kewenangan untuk dapat mengambil
                   tindakan administratif secara langsung melalui pemberian
                   sanksi administratif kepada pelaku usaha diiringi pemberian
                   bimbingan teknis kepada pelaku usaha agar dapat senantiasa
                   memenuhi segala standar, persyaratan, dan ketentuan sesuai
                   regulasi yang ada.
                   Materi RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan terdiri
               dari 19  (sembilan belas) bab, dengan ruang  lingkup obat dan
               ma kanan meliputi obat, bahan obat, obat bahan alam, ekstrak
               bahan alam, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.
               RUU ini mengatur penggolongan, standar dan persyaratan,
 makanan, Badan POM perlu mengambil peran melalui   pembuatan/produksi,  penandaan,  peredaran,  pemasukan dan
 pembinaan dan pemberian bimbingan teknis bagi pelaku   pengeluaran, promosi dan iklan, pengambilan sampel, pengujian,
 usa ha agar mampu memenuhi ketentuan persyaratan regis­  penarikan kembali dan pemusnahan, kelembagaan, koordinasi,
 trasi, produksi, atau distribusi yang ditetapkan Badan POM   pem binaan, tanggung jawab dan tanggung gugat, penelitian
 demi menjaga keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu obat   dan pengembangan, peran serta masyarakat, tenaga pengawas,
 dan makanan, serta untuk meningkatkan daya saing produk   penyidikan dan ketentuan pidana.
 baik di tingkat nasional maupun global.  Tujuan pengaturan RUU tentang Pengawasan Obat dan
 2)  Peningkatan efektivitas dan penguatan pengawasan obat   Makanan yaitu menjamin standar dan persyaratan obat dan
 dan makanan.   makanan  yang  beredar;  melindungi  masyarakat  dari  peng­
    Sampai saat ini belum ada UU yang secara spesifik mengatur   gunaan obat dan makanan yang tidak memenuhi standar dan
 pengawasan obat dan makanan sebagai landasan pelaksanaan   persyaratan; mencegah penggunaan yang salah dari obat dan
 pengawasan yang efektif dalam rangka perlindungan masya­  makanan; mencegah penyalahgunaan obat dan makanan;
 rakat. Pengawasan obat dan makanan bersifat full spectrum,   memberikan kepastian hukum; dan menciptakan iklim usaha
 mulai pre-market hingga post-market. Apalagi pengawasan   yang sehat dalam rangka membuat dan mengedarkan obat dan
 obat masih mengacu pada peraturan produk Belanda yaitu   makanan.




 34 I tiga taHUn KinERJa Badan POM          tiga taHUn KinERJa Badan POM I 35
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50