Page 48 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 48

BADAN POM HADIR                                                                                                           MeMPeRkuAt sIsteM PeNgAWAsAN,
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA                                                                                       MeNINgkAtkAN PeLAYANAN DAN PeRLINDuNgAN



                                                                                                        net di Indonesia mencapai 132,7 juta pengguna. Sekitar
                                                                                                        40% pengguna internet tersebut melakukan pembelian jasa
                                                                                                        mau pun produk secara  online (praktik  e-commerce). Hal
                                                                                                        ini membuat tantangan pengawasan semakin besar seiring
                                                                                                        risi ko peredaran produk palsu dan ilegal di jalur offline dan
                                                                                                        online.
                                                                                                            Di era digitalisasi saat ini, kegiatan distribusi obat banyak
                                                                                                        memanfaatkan teknologi informasi untuk pelaksanaan bis­
                                                                                                        nis prosesnya. Contohnya melalui  market place  berbasis
                                                                                                        e-commerce yang saat ini sedang merajalela. Hal ini tentu­
                                                                                                        nya perlu diantisipasi dengan penyesuaian regulasi dan
                                                                                                        penyiapan kompetensi SDM yang akan melakukan penga­
                                                                                                        wasan. "Ada beberapa market place yang menjual obat ke­
                                                                                                        ras. Hal ini tidak sesuai dengan aturan, sehingga seringkali
                                                                                                        menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, "Badan POM
                                                                                                        Kemana?". Ke depan, pertanyaan ini tidak boleh muncul
            Tantangan pengawasan obat dan makanan di era revolusi industri 4.0.                         lagi. Badan POM harus mampu menjawab tantangan situasi
                                                                                                        terkini serta memberikan kesempatan seluas­luasnya kepada
                si pangan, dan  high pressure process, memerlukan SDM                                   pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.
                penga wasan yang kompeten dalam menghadapi perkem­                                          Pada intinya, pendekatan Revolusi Industri 4.0 ber­
                bangan tersebut.                                                                        prinsip pada 3 (tiga) elemen dasar, yaitu  Intelligence,
            3.  Kapasitas pengujian laboratorium.                                                       Connec tivity,  dan  Flexible Automation. Menghadapi era
                Laboratorium pengujian merupakan komponen penting dari                                  indus tri 4.0, beberapa bentuk adaptasi dan perkuatan
                sistem pengawasan yang handal. Pengujian laboratorium di                                penga wasan khususnya pada rantai distribusi, di antaranya
                era 4.0 harus didukung dengan SDM dan infrastruktur yang                                melalui kebijakan penerapan 2D  barcode, penyusunan
                mampu mendeteksi komponen produk hasil inovasi terkini,                                 pera turan pengawasan peredaran obat secara daring, dan
                misalnya  novel ingredient  seperti nano  product, produk                               revisi Pedoman Cara  Distribusi Obat yang  Baik (CDOB)
                derivat seperti DNA spesifik dari probiotik dan mikroplastik.                           yang memfasilitasi elektronisasi dan pemanfaatan teknologi
            4.  Digitalisasi peredaran produk.                                                          dalam proses distribusi obat.
                    Dunia, termasuk Indonesia saat ini telah memasuki era                                   Kosmetik merupakan komoditas dengan tingkat demand
                revo lusi industri 4.0 yaitu era yang menekankan pada pola                              yang tinggi dari masyarakat, dimana dengan berkembangnya
                digital  economy,  artificial  intelligence,  big  data,  robotic,                      digitalisasi informasi memudahkan konsumen untuk meng­
                dan lain sebagainya. Jaringan dan infrastruktur digital yang                            akses pembelian barang dan jasa produk kosmetik. Namun
                sangat maju mendorong konektivitas tanpa batas. Inter ­                                 di sisi lain, beredarnya produk ilegal, substandar dan/
                net  menjadi  bagian  tak  terpisahkan  dari  kehidupan  kita.                          atau mengandung bahan berbahaya masuk melalui jalur
                Era digital memperluas peredaran obat dan makanan tidak                                 perdagangan  online, di mana informasi dan promosi kos­
                lagi hanya melalui jalur peredaran konvensional. Revo  lusi                             metik cenderung menyesatkan konsumen. Hal ini men jadi
                industri ini turut mempengaruhi pola distribusi produk                                  tantangan bagi Badan POM un tuk meningkatkan penga­
                secara  online,  sehingga  peredaran  produk  semakin  masif                            wasan dalam upaya perlindungan kon sumen.
                dan luas ke seluruh negeri. Laporan  Digital in 2018 in                                     Berdasarkan evaluasi awal tentang kesiapan negara
                Southeast Asia menunjukkan penetrasi penggunaan inter­                                  dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Indonesia diper­




                 38 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                               tiga taHUn KinERJa Badan POM I 39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53