Page 82 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 82

BADAN POM HADIR                                                                                                           MeMPeRkuAt sIsteM PeNgAWAsAN,
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA                                                                                       MeNINgkAtkAN PeLAYANAN DAN PeRLINDuNgAN



            Kemenkominfo, Ditjen Bea dan Cukai, BNN, Pemprov DKI
            Jakarta, Pemprov Kalimantan Selatan, dan Pemprov Nusa Teng­
            gara Barat.
                Berbagai strategi dilakukan dalam rangka Aksi Nasional
            ini antara lain pemetaan wilayah rawan kasus, membangun
            persamaan persepsi tentang obat ilegal dan penyalahgunaan
            obat antar­CJS, perkuatan data intelijen dengan tukar­menukar
            data dan informasi tentang obat ilegal dan obat yang sering
            disalahgunakan, melakukan patroli siber yakni identifikasi dan
            verifikasi website yang menjual obat ilegal dan obat yang sering
            disalahgunakan,  intensifikasi  investigasi,  intensifikasi  operasi
            penindakan berskala internasional, regional dan nasional, dan
            membentuk SPOC untuk tindak lanjut penanganan kasus obat
            ilegal dan penyalahgunaan obat yang terjadi dalam situasi men­
            desak (urgent).
            2.  Gerakan masyarakat sehat sadar pangan aman
                Pangan sebagaimana amanat Undang­Undang No. 18 tahun
            2012 tentang Pangan, merupakan kebutuhan dasar manusia
            yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari
            hak asasi manusia yang dijamin di dalam UUD 1945. Negara
            berkewajiban mewujudkan pemenuhan konsumsi pangan yang
            aman, bermutu, dan bergizi hingga perseorangan. Keamanan
            pangan merupakan isu penting karena merupakan salah satu
            pilar kualitas dan kesehatan bangsa serta menentukan daya
            saing ekonomi dan perdagangan produk pangan Indonesia.
            Pengawalan keamanan pangan harus menjadi prioritas kita
            bersama seluruh masyarakat Indonesia di sepanjang jalur rantai
            pangan. Penyelenggaraan keamanan pangan harus dilakukan
            secara holistik, terkoordinasi, dan sistemik di sepanjang hulu
            sampai hilir rantai pangan (from farm to table). Potensi risiko
            bahaya terhadap keamanan pangan dapat terjadi di setiap titik
            rantai pangan, termasuk juga pangan impor. Oleh karena itu,
            pengawasan terhadap penerapan keamanan pangan merupakan                                 Pencanangan Germas SAPA oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
                                                                                                    Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di Jakarta (23/11/17).
            tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, pelaku usaha
            maupun masyarakat, termasuk juga kalangan akademisi/per­
            guruan tinggi dan media.                                                                Badan POM siap memberikan fasilitasi perkuatan kapasitas dan
                Badan POM berkoordinasi dengan lintas sektor dan lintas                             pendampingan bagi para pelaku usaha pangan, utamanya untuk
            kepemerintahan memperkuat tata kelola pengawasan pangan                                 Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), Pangan Jajanan Anak
            serta terus mengembangkan sistem pengawasan pangan yang                                 Sekolah (PJAS), dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
            efektif, untuk mewujudkan keamanan pangan di Indonesia.                                 (UMKM) pangan siap saji, melalui berbagai program strategis




                 72 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                               tiga taHUn KinERJa Badan POM I 73
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87