Page 6 - E - Kliping BPOM Supervisi Minyak Makan Merah
P. 6
Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi, yang juga hadir dalam kunjungan Kepala
BPOM ini.
Proses produksi yang relatif sederhana tetapi tidak mengurangi standar mutu dan keamanan
pangan, memungkinkan inovasi ini diimplementasikan oleh petani sawit rakyat maupun skala
koperasi dan UMKM. Bahan baku minyak sawit (CPO) yang melimpah di Indonesia dan berasal
dari benih unggul kelapa sawit (varietas PPKS) menjamin ketersediaan produksi serta nilai
nutrisi alami minyak kelapa sawit tetap terjaga tanpa adanya tambahan zat atau bahan aditif
lain.
Hasil inovasi Minyak Makan Merah yang diketuai Dr Frida R Panjaitan ini memiliki kandungan
fitonutrien, antara lain: karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai
vitamin E), dan squalene. Kepala PPKS, HM Edwin S Lubis menyatakan Minyak Makan Merah
berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, sesuai digunakan untuk menumis bahan
pangan, salad dressing, serta bahan baku margarin dan shortening.
Berbagai kandungan nutrisi ini membuat Minyak Makan Merah sebagai salah satu bahan pangan
untuk anti stunting. “Kandungan asam oleat dan asam linoleat dalam Minyak Makan Merah,
berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada
anak,” ucap Edwin.