Page 27 - EUA Vaksin Covovax
P. 27
Judul : BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Covovax Asal India, Berapa
Efikasinya?
Nama Media : suara.com
Tanggal : 19 November
Halaman/URL: https://www.suara.com/health/2021/11/19/121000/bpom-izinkan-
vaksin-covid-19-covovax-asal-india-berapa-efikasinya
Tipe Media : Media Online
Suara.com - Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) RI menerbitkan EUA atau izin
penggunaan darurat vaksin Covovax, sebagai
vaksin Covid-19 ke-11 yang bisa digunakan di
Indonesia.
Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan
teknologi platform rekombinan protein subunit
glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant
Matrix-M1.
Vaksin Covovax adalah vaksin Covid-19 asal India, yang diproduksi perusahaan
farmasi Serum Institute of India Pvt. Ltd (SII).
Adapun uji pre klinik dan uji klinis vaksin ini dilakukan di di Australia, Amerika Serikat,
Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan.
Hasilnya aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi vaksin Covovax sudah bisa
dipastikan karena telah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin yang dikeluarkan oleh
World Health Organization (WHO).
Apalagi saat ini SII, telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India terkait vaksin Covovax.
"Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia
18 tahun ke atas dengan dosis 5 mg per dosis, diberikan sebanyak 2 kali, dengan
interval pemberian 21 hari,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, melalui
keterangannya, Jumat (19/11/2021).
Adapun dari sisi evaluasi aspek keamanan berdasarkan kejadian efek samping vaksin
Covovax, berdasarkan uji klinik umumnya bersifat ringan hingga sedang.
Efek samping yang paling sering dilaporkan, antara lain nyeri lokal (23,9% hingga
32%), tenderness (9,9% hingga 11,4%), sakit kepala (15,5% hingga 19,9%), kelelahan
atau fatigue (8,7% hingga 17,9%), nyeri otot atau myalgia (8,5% hingga 15,5%), dan
demam (3,5% hingga 14,4%).
Sehingga dari hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa
usia 18 tahun atau lebih, dengan status imun negatif (seronegatif) berkisar antara
89,7% hingga 90,4% pada semua kasus Covid-19..