Page 13 - E-Klip Konvensi Nasional Kemandirian Obat Herbal
P. 13
Potensi pengembangan yang besar tersebut perlu didukung dengan kemampuan penyediaan dan
pasokan bahan baku yang memenuhi standar/persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu, serta
kuantitas. Bagi produsen Fitofarmaka, konsistensi kandungan senyawa aktif dalam bahan baku alam,
merupakan aspek fundamental agar produk yang diproduksi memenuhi persyaratan keamanan,
manfaat, dan mutu.
“Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan menjaga stabilitas ketersediaan bahan baku obat
bahan alam, baik dari sisi jumlah, kontinuitas (sustainability) , mutu, maupun harganya melalui berbagai
upaya intervensi dari hulu ke hilir. Hal ini dilakukan agar produk obat bahan alam dapat diproduksi
dengan harga yang relatif murah dan bermutu secara kontinu,” tutur Penny.
BPOM telah menggandeng 17 IEBA untuk mendukung industri obat bahan alam. Dukungan IEBA ini
dituangkan melalui penandatanganan komitmen dalam memberikan fasilitasi kepada UMKM obat
tradisional.
“Penandatanganan komitmen merupakan wujud keberpihakan dan dukungan IEBA untuk penyediaan
ekstrak bagi UMKM dalam proses produksinya. Dukungan yang diberikan oleh 17 IEBA di seluruh
Indonesia ini diwujudkan melalui berbagai bentuk kemudahan kepada UMKM, seperti fleksibilitas jumlah
pemesanan dan harga ekstrak yang relatif terjangkau,” ungkapnya.
Penny mengatakan, saat ini BPOM sedan mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat bahan
alam dan meningkatkan kapasitas pengadaan bahan baku obat bahan alam dalam negeri yang
berkualitas dan murah secara berkesinambungan. Serta, meningkatkan aksesibilitas UMKM obat
tradisional dalam mendapatkan bahan baku bermutu, dan mengawal kapasitas IEBA untuk menyediakan
bahan baku obat bahan alam sesuai standar dalam rangka mendukung penggunaan fitofarmaka pada
pelayanan kesehatan formal.“Kami mengharapkan dukungan dan kontribusi seluruh pihak dalam
membangun kemandirian bahan baku obat bahan alam di Indonesia yang memberikan manfaat nyata
bagi kesehatan masyarakat serta pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.