Page 8 - E-Klip Konvensi Nasional Kemandirian Obat Herbal
P. 8

Judul              :  BPOM: Produksi obat berbahan alam potensi besar untuk dikembangkan
                Nama Media         :  antaranews.com
                Tanggal            :  8/4/2022
                Halaman/URL        :  https://www.antaranews.com/berita/3039521/bpom-produksi-obat-berbahan-
                                      alam-potensi-besar-untuk-
                                      dikembangkan?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campa
                                      ign=terkini
                Tipe Media         :  Media Online

                                                               Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                               (BPOM) Penny K Lukito mengatakan produksi obat-
                                                               obatan  berbahan  alam  berpotensi  besar  untuk
                                                               dikembangkan  karena  tingginya  permintaan
                                                               masyarakat,  khususnya  selama  pandemi  COVID-
                                                               19.

                                                               "Penjualan  jamu  dan  obat  herbal  nasional  di
                                                               Indonesia diperkirakan mencapai Rp23 triliun pada
                                                               2025. Potensi ini juga membuka peluang bagi jamu
                                                               yang  berorientasi  ekspor  agar  bisa  menjadi
                                                               komoditi  andalan  di  pasar  global,"  kata  Penny
                                                               dalam  agenda  Konvensi  Nasional  "Kemandirian
                                                               Penyediaan  Bahan  Baku  Obat  Bahan  Alam"  yang
                                                               diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis.

                Penny  mengatakan  Organisasi  Kesehatan  Dunia  (World  Health  Organization/WHO)  memprediksi
                permintaan tanaman obat mencapai nilai 5 triliun dolar AS pada tahun 2050.

                "Selama masa pandemi COVID-19, kebutuhan jamu melonjak seiring dengan meningkatnya kesadaran
                masyarakat akan pentingnya meningkatkan imunitas tubuh," katanya.

                 Penny mengatakan obat bahan alam asli Indonesia perlu dilestarikan melalui ilmu pengetahuan dan
                teknologi menjadi obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka.

                Hingga Juli 2022, kata dia, terdapat 1.161 sarana obat bahan alam yang telah memproduksi lebih dari
                14.000 item produk obat bahan alam dalam bentuk jamu, obat herbal terstandar, maupun fitofarmaka.

                "Saat ini industri obat bahan alam masih menghadapi tantangan. Ketersediaan bahan baku obat bahan
                alam sebesar 25 persen dari total kebutuhan masih diperoleh melalui impor," katanya.

                Demikian juga pelaku usaha obat tradisional masih menghadapi keterbatasan sumber pengadaan bahan
                baku obat bahan alam dalam negeri.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13