Page 15 - E-Klip Konvensi Nasional Kemandirian Obat Herbal
P. 15

Judul              :  Peluang Emas Industri Kesehatan, Proyeksi Pasar Obat Herbal Capai Rp23 Triliun
                                      di 2025!
                Nama Media         :  wartaekonomi.co.id
                Tanggal            :  8/4/2022
                Halaman/URL        :  https://wartaekonomi.co.id/read434466/peluang-emas-industri-kesehatan-
                                      proyeksi-pasar-obat-herbal-capai-rp23-triliun-di-2025
                Tipe Media         :  Media Online

                                                               Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)
                                                               Penny K Lukito memaparkan bahwa perkembangan
                                                               obat herbal di Indonesia memiliki potensi penjualan
                                                               yang  cukup  besar.  Dia  menyebut,  bahwa
                                                               diprediksikan sekitar Rp23  triliun  penjualan  obat-
                                                               obatan herbal pada tahun 2025 di Indonesia.

                                                               Berdasarkan  prediksi  tersebut,  Penny  menilai
                                                               bahwa  akan  terbuka  pula  jamu  dan  obat-obatan
                                                               herbal  memasuki  pasar  internasional  sebagai
                                                               komoditi andalan. Sementara itu, dia mengatakan
                                                               bahwa  permintaan  bahan  baku  obat  herbal  dari
                                                               tanaman meningkat dengan proyeksi sebesar USD
                                                               5 triliun pada tahun 2050.

                Berdasarkan hal tersebut, Penny menilai bahwa perkembangan obat-obatan herbal mesti didukung dan
                dikawal  kemajuan  mulai  dari  pemenuhan  standar  keamanan,  manfaat,  mutu,  dan  kuantitas
                ketersediaannya.

                Bagi para produsen fitofarmaka, kata Penny, konsistensi kandungan senyawa aktif dalam bahan baku
                alam merupakan aspek fundamental untuk pemenuhan syarat keamanan, manfaat, dan mutu dalam
                proses produksi.

                "Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan menjaga stabilitas ketersediaan bahan baku obat
                bahan alam, baik dari sisi jumlah, kontinuitas, mutu, maupun harga melalui berbagai upaya intervensi
                dari hulu ke hilir," kata Penny, Kamis (4/8/22).

                Hal  tersebut  dilakukan,  lanjut  Penny,  agar  produk  bahan  baku  alam  bisa  diolah  dengan  harga  yang
                terjangkau dan bermutu tinggi secara kontinu. Sementara itu, Penny juga memaparkan bahwa pihaknya
                telah melakukan berbagai pelatihan pada supplier bahan baku obat berbahan alam di Sukoharjo pada 12
                Juli lalu yang diikuti oleh 46 supplier di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

                Dari pelatihan tersebut, Penny berharap adanya peningkatan pemahaman supplier terhadap bahan baku
                obat herbal yang sesuai dengan persyaratan yang berlaku guna menunjang mutu bagi UMKM secara
                konsisten.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20