Page 181 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 181

Judul          : BPOM RI Ungkap Penarikan Produk Ranitidin Yang
                              Terkontaminasi

               Nama Media : rri.co.id

               Tanggal        : 11 Oktober 2019
               Halaman/URL:
               www.rri.co.id/post/berita/732762/info_publik/bpom_ri_ungkap_penarikan_produk_ra
               nitidin_yang_terkontaminasi.html

               Tipe Media  : Online

                                                                        KBRN,   Jakarta:    Sehubungan
                                                                   dengan  adanya  informasi  terbaru
                                                                   terkait  hasil  pengujian  terhadap
                                                                   cemaran      N-Nitrosodimethylamine
                                                                   (NDMA)  pada  produk  obat  yang
                                                                   mengandung        ranitidin,    Badan
                                                                   Pengawasa  Obat  dan  Makanan
                                                                   Republik  Indonesia  (BPOM  RI)
                                                                   menginformasikan bahwa BPOM RI
                                                                   telah    memberikan       persetujuan
                                                                   terhadap     ranitidin,   obat   yang
                                                                   digunakan untuk pengobatan gejala
                                                                   penyakit  tukak  lambung  dan  tukak
                                                                   usus,    melalui    kajian    evaluasi
                                                                   keamanan,  khasiat,  dan  mutu.
                                                                   Ranitidin  tersedia  dalam  bentuk
                                                                   sediaan tablet, sirup, dan injeksi.

                                                                   "Pada  tanggal  13  September  2019,
                                                                   US  Food  and  Drug  Administration
                                                                   (US  FDA)  dan  European  Medicine
                                                                   Agency      (EMA)      mengeluarkan
                                                                   peringatan  tentang  adanya  temuan
               cemaran  NDMA  dalam  jumlah  yang  relatif  kecil  pada  sampel  produk  yang
               mengandung  bahan  aktif  ranitidin.  Studi  global  memutuskan  nilai  ambang  batas
               cemaran  NDMA  yang  diperbolehkan  adalah  96  ng/hari  (acceptable  daily  intake),
               bersifat  karsinogenik  jika  dikonsumsi  di  atas  ambang  batas  secara  terus  menerus
               dalam  jangka  waktu  yang  lama.  Hal  ini  dijadikan  dasar  oleh  Badan  POM  dalam
               mengawal keamanan obat yang beredar di Indonesia," jelas Kepala BPOM RI, Penny
               K. Lukito, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

               Pada tanggal 17 September 2019, Badan POM menerbitkan Informasi Awal untuk
               Tenaga Profesional Kesehatan terkait Keamanan Produk yang Mengandung Bahan
               Aktif Ranitidin.

               Sementara pada tanggal 4 Oktober 2019, Badan POM menerbitkan penjelasan terkait
               jenis produk ranitidin yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA di atas ambang
               batas berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Badan POM. Badan POM telah
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186