Page 178 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 178

Judul          : Antisipasi Penarikan Produk Ranitidin

               Nama Media : padek.co

               Tanggal        : 11 Oktober 2019

               Halaman/URL:
               https://padek.co/koran/padangekspres.co.id/read/detail/133287/Antisipasi-
               Penarikan-Produk-Ranitidin

                Tipe Media  : Online

                                                                    Padek.co  -  Tanggal  17  September
                                                                   2019 lalu, Badan Pengawasan Obat
                                                                   dan     Makanan        (BPOM)       RI
                                                                   menerbitkan  informasi  awal  untuk
                                                                   tenaga  kesehatan  profesional  soal
                                                                   keamanan  sediaan  obat  ranitidin
                                                                   yang  terkontaminasi  NDMA  (N-
                                                                   nitrosodimethylamine).      Hal     ini
                                                                   menyusul keluarnya peringatan oleh
                                                                   instansi terkait di Amerika (USFood
               and Drug Administration)  dan Eropa  (European  Medicine Agency) tentang temuan
               cemaran NDMA dalam produk ranitidin.

               Tanggal 4 Oktober 2019, BPOM mengumumkan penarikan lima produk injeksi dan
               sirup  ranitidin  yang  beredar  di  Indonesia,  ternyata  mengandung  NDMA  melebihi
               ambang  batas  aman.  Berita  ini  tentu  menimbulkan  kegelisahan  bagi  yang  sudah
               terbiasa mengkonsumsi ranitidin untuk mengatasi gejala gangguan asam lambung.
               Banyak yang panik, karena NDMA termasuk ke dalam daftar bahan pemicu kanker.

               Izin edar ranitidin telah dikeluarkan BPOM sejak tahun 1989 setelah melalui kajian
               mutu,  khasiat  dan  keamanan.  Tersedia  tiga  bentuk  sediaan  yaitu  tablet, sirup  dan
               injeksi  ranitidin  yang  termasuk  golongan  obat  keras  (harus  dengan  resep  dokter).
               Ranitidin  diresepkan  untuk  pengobatan  tukak  lambung,  tukak  usus  dan  refluks
               gastroesofagus.
               Hasil pemeriksaan sampel produk ranitidin yang beredar di Indonesia oleh BPOM,
               mendeteksi cemaran NDMA pada sediaan sirup dan injeksi ranitidin. BPOM masih
               terus melakukan uji untuk mendeteksi cemaran NDMA pada semua produk ranitidin
               yang dikonsumsi oleh masyarakat.

               NDMA adalah turunan nitrosamin yang termasuk daftar bahan karsinogenik. NDMA
               sering  dideteksi dalam air  minum karena terbentuk dari reaksi antara klorin bebas
               dengan amina sekunder atau tersier, terjadi selama proses pemberian desinfektan air
               minum. Kandungan NDMA dalam air minum tidak boleh lebih dari 7 nanogram per
               liter.  Ambang  batas  aman  NDMA  adalah  96  nanogram  per  hari.  Ranitidin  sendiri
               memiliki gugus dimetil amin pada strukturnya.

               Munculnya NDMA diduga dari penguraian ranitidin secara oksidasi atau hasil reaksi
               antara gugus dimetil amin dengan monokloramin. Bila NDMA terbentuk selama proses
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183