Page 239 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 239
Judul : Cegah Peredaran Ranitidin, Sidak Obat di Rumah Sakit dan
Apotek
Nama Media : jpnn.com
Tanggal : 13 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.jpnn.com/news/cegah-peredaran-ranitidin-sidak-obat-di-
rumah-sakit-dan-apotek
Tipe Media : Online
jpnn.com, PROBOLINGGO - Tim
dari Satnakorba Polres Probolinggo
Kota dan Dinas Kesehatan Jatim,
menggelar inspesksi mendadak ke
sejumlah rumah sakit dan apotek
untuk penarikan obat mengandung
ranitidin.
Obat yang mengandung ranitidin
khusus jenis cair injeksi diproduksi
oleh PT. Phapros Tbk. Surat edaran
terkait obat itu telah dikeluarkan BPOM.
Konon obat yang mengandung ranitidin ini bisa menimbulkan kanker jika sering
dipakai pasien.
Hasil dari pemeriksaan di dua rumah sakit, petugas gabungan berhasil menemukan
obat injeksi mengandung ranitidin, hanya saja mereknya berbeda.
Meski berbeda merek, tetap tim tetap membawa sampel untuk dikoordinasikan
dengan BPOM.
Di Rumah Sakit Dokter Mohamad Saleh, menggunakan obat cair ranitidin dari PT.
Phapors Tbk, hanya saja sejak dikeluarkan surat edaran dari BPOM obat ini sudah
ditarik dan di taruh dalam gudang
"Total ada 620 stok ampul yang diamankan pihak RSUD Dokter Mohamad Saleh,"
ujar AKP Suharsono, Kasat Narkoba Polres Probolinggo Kota.
Menurut AKP Suharsono, meski tidak menemukan secara langsung obat seperti
edaran BPOM, pihaknya terus memantau peredaran di apotek-apotek yang ada.
Sementara itu menurut Triyana, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Probolinggo, obat injeksi digunakan untuk meredakan asam dan
tukak lambung.
"Karena terindikasi tercemar zat n- nitrosodimetylamine (ndma) yang bisa memicu
timbulnya kanker," ujar Triyana.