Page 328 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 328
Judul : Dinkes Kota Tegal Keluarkan Surat Edaran Penarikan Obat Asam
Lambung Ranitidin, Ini Daftarnya
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 17 Oktober 2019
Halaman/URL: https://jateng.tribunnews.com/2019/10/17/dinkes-kota-tegal-
keluarkan-surat-edaran-penarikan-obat-asam-lambung-ranitidin-ini-daftarnya
Tipe Media : Online
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Tegal mengeluarkan surat edaran
pada Kamis (17/10/2019), untuk
menarik dan mengembalikan obat
asam lambung ranitidin kepada
Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Hal itu Dinkes Kota Tegal tujukan
kepada seluruh payanan
kefarmasian dan kesehatan di Kota Tegal.
Kepala Dinkes Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, hari ini pihaknya
sudah mengeluarkan surat edaran.
"Kami sampaikan, supaya produk ranitidin yang terdeteksi N-Nitrosodimethylamine
(NDMA) dikembalikan ke BPF yang bersangkutan," kata Prima saat ditemui
tribunjateng.com, Kamis (17/10/2019).
Prima mengatakan, pada 13 September 2019, US Food and Drug Administrasi (US
FDA) dan European Medicine Agency (EMA) telah mengeluarkan peringatan tentang
adanya temuan NDMA dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang
mengandung bahan aktif ranitidin.
Padahal mestinya, nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96
ng/ hari.
Menurut Prima, bersifat karsinogenik jika dikonsumsi di atas ambang batas secara
terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
"Karsinogenik itu zat pemicu kanker. Itu sebabnya BPOM RI melarang untuk
mengedarkannya," ungkapnya.
Prima menjelaskan, ada tujuh jenis ranitidin yang disebutkan Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM).
1. Ranitidine cairan injeksi 25 mg/ ml keluaran PT Phapros Tbk.
2. Zantac cairan injeksi 25 mg/ ml keluaran Glaxo Wellcome Indonesia.
3. Ranitadin sirup 75 mg/ 5 ml keluaran PT Global Multi Pharmalab.
4. Indoran cairan injeksi 25 mg/ ml dan Ranitiden cairan injeksi 25 mg/ ml keluaran
PT Indofarma.